Berita

martimus amin/net

Tunjuk Pengacara, SBY Disebut Ketakutan

JUMAT, 20 DESEMBER 2013 | 11:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keputusan Presiden SBY menunjuk tim pengacara dipertanyakan. Sikap Ketua Dewan DPP Pembina Partai Demokrat itu dinilai sebagai bentuk ketakutan pasca lengser dari kekuasaan.

"Apakah sikap yang ditunjukkan SBY merupakan ekspreksi ketakutan pasca kekuasaannya. Sepertinya ia sangat mengkuatirkan diri dan keluarga diseret ke pengadilan, sebagaimana menimpa para diktator belahan dunia," ujar pengamat hukum dari The Indonesia Reform, Martimus Amin, dalam keterangannya (Jumat, 20/12).

"Kami tegaskan bahwa SBY tidak perlu ketakutan. Sudah selaiknya setiap orang menerima konskuensi dari buah perbuatannya," sambung Martimus.


Menurutnya, jika merasa sebagai pemimpin amanah, pasti nama SBY akan dikenang rakyat. Namun selama ia menempuh kebijakan dan mengelola pemerintahan tidak benar, tentu ia harus mempertanggungjawabkan baik di pengadilan dunia dan akhirat. Sebab, setiap insan memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum dan di mata Allah SWT.

"Kembalikan ke semua kepada penilaian publik atas prestasi kerja yang dicapai selama kepemimpinannya, maupun pembuktian hukum apakah ia dan keluarga melakukan atau tidak penyimpangan kekuasaan. Mudah bukan. Jadi tidak perlu ada dirisaukan. Hadapi saja diri dan keluarga pada hukum jika merasa bersih," tandasnya.

Sebelumnya, Jubir Presiden, Julian Aldrin Pasha menjelaskan, pembentukan tim kuasa hukum Presiden merupakan hal wajar, tak perlu dipermasalahkan. "Di negara lain pun Presiden menunjuk seorang lawyer sebagai pengacara keluarga. Jadi, di sini nggak ada yang unussual (luar biasa). Itu lazim,” kata Julian.

Julian menambahkan, penunjukan pengacara keluarga hanya untuk menepis fitnah terhadap keluarga. “Agar tak berkembang fitnah yang sifatnya tak berdasarkan fakta dan kebenaran. Karena banyak yang sekarang terjadi berdasarkan gosip, tak bisa dipertanggungjawabkan. Saya tak bicara nama,” tuturnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya