Berita

M Prakosa

Wawancara

WAWANCARA

M Prakosa: Kasus Video Porno Bukan Rekayasa, Kamis Depan Diketahui Pelakunya

MINGGU, 27 MEI 2012 | 08:59 WIB

RMOL. Badan Kehormatan DPR sudah menyimpulkan kasus video porno bukan rekayasa. Sebab, tidak ada sisipan atau potongan foto.

“Kami sedang menyelidiki apa­kah orang yang di dalam video itu benar anggota DPR. Ini yang belum diketahui,’’ kata Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, M Prakosa, kepada Rakyat Mer­deka, di Jakarta, kemarin.

Untuk itu, lanjutnya, BK DPR menambah  satu orang ahli untuk melakukan penyelidikan. Se­bab, dua ahli yang diminta me­nyeli­diki memiliki pendapat yang ber­­beda, sehingga butuh satu lagi ahli untuk menentukan siapa pe­laku yang memerankan per­buatan itu.

Berikut kutipan selengkapnya:


Di mana letak perbedaan pen­dapat itu?

Salah seorang ahli, Ruby Alam­syah mengaku sulit untuk menganalisa. Tidak bisa mem­bukti­kan bahwa yang berada di video itu adalah anggota DPR aktif. Dengan kata lain tidak bisa dibuktikan. Seolah-olah ahli per­tama menyimpulkan ti­dak ter­bukti.

Sedangkan ahli kedua yaitu Pak Abimanyu Wachyoewidajat mengatakan ada indikasi ke­miri­­pan yang sangat tinggi antara pemeran dalam video ini dengan orang yang diduga anggota DPR aktif. Intinya, dia bilang peme­ran­nya mirip de­ngan anggota DPR.


Kalau begitu, kenapa BK DPR masih ragu?

Itu kan pendapat satu orang ahli yang menyimpulkan mem­pu­nyai kemiripan yang sangat tinggi dengan orang yang diduga anggota DPR aktif. Makanya kita perlu pendapat ahli lainnya.


Bukankah dengan pendapat ini sudah bisa BK DPR mela­ku­kan pemanggilan terhadap anggota DPR itu?

Belum bisa. Makanya kami minta kepada Pak Abimanyu untuk melanjutkan analisanya.

Karena kita tidak mau bicara mengenai masalah kemiripan yang tinggi. Kami maunya yakin 100 persen.

Makanya kami butuh ahli untuk pembanding. Minta satu ahli lagi untuk menganalisa, se­hingga ada tiga orang ahli. Kalau satu orang ahli mengatakan tidak mirip. Satu orang ahli mengata­kan mirip anggota DPR. Skor­nya satu-satu. Makanya perlu satu pembanding lagi.


Siapa ahli ketiga yang telah di­tun­juk?

Saya lupa namanya. Tapi yang pasti kami minta satu orang ahli lagi untuk menganalisa, sehingga dapat kepastian. Kami yakin be­tul terhadap apa yang di­putuskan.


Setelah jelas 100 persen ke­miripannya, lang­kah apa yang dilaku­kan BK DPR?

Kalau ada kepastian, tentu akan kami lakukan pemanggilan untuk klarifikasi.

Kalau memang ada indikasi bahwa itu adalah benar-benar anggota dewan aktif, kami akan klarifikasi. Sebab, belum tentu salah juga.


Kenapa belum tentu salah?

Karena itu belum jelas dilaku­kan dengan siapa, karena yang bersangkutan pernah menikah. Bisa saja itu suaminya.


Kalau bukan dengan suami bagaimana?

Kalau ada indikasi itu, kami akan tanyakan pada yang diduga itu. Tapi kami akan melakukan pemanggilan bila ada kepastian bahwa anggota dewan aktif yang ada dalam video itu.


Dalam video itu, pihak laki-laki tidak teridentifikasi ya?

Lah kan tidak kelihatan toh.


Berapa lama penyelidikan ini selesai?

Ahli ketiga nanti akan kita dengar pada Kamis depan (31/5). Setelah itu baru kami tentukan apakah akan dipanggil atau tidak anggota DPR tersebut.

Setelah itu tergantung selesai­nya saja. Nggak ada target waktu tertentu. Yang penting, kami ta­ngani kasus ini secara serius. Hasilnya nanti dipublikasikan.


Jika terbukti benar, berarti sanksinya berat dong?

Seandaniaya video asli dan kemudian benar-benar yang terlibat adalah anggota dewan, pasti ada sanksinya.

Saya kira sanksinya berat. Sebab, ini pelanggaran yang berat dan suatu kasus yang berat. Jika terbukti bisa berakhir dengan pemecatan.   [Harian Rakyat Merdeka]


Jika terbukti benar, berarti sanksinya berat dong?

Seandaniaya video asli dan kemudian benar-benar yang terlibat adalah anggota dewan, pasti ada sanksinya.

Saya kira sanksinya berat. Sebab, ini pelanggaran yang berat dan suatu kasus yang berat. Jika terbukti bisa berakhir dengan pemecatan.   [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya