Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka
RMOL. Rieke Diah Pitaloka tergolong unik. Sering melakukan demo bersama buruh. Padahal, sebagai wakil rakyat sebenarnya bisa berjuang lewat DPR.
Kemarin saat demo hari buruh sedunia, politisi PDI Perjuangan itu melakukan orasi.
“Sebagai anggota Komisi IX DPR yang membidangi masalah ketenagakerjaan, saya tidak perÂnah lelah untuk turun langsung ke lapangan bersama para buruh,’’ kata Rieke Diah Pitaloka kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Aksi buruh dilakukan di bebeÂrapa tempat strategis di Jakarta, seperti Bundaran HI, depan Istana Merdeka, Gelora Bung Karno, dan lainnya.
Rieke mengaku selalu turun langsung ke lapangan bersama para buruh. Bahkan sebelum menjadi anggota DPR. “SebetulÂnya DPR juga buruhnya rakyat. Sebab, digaji rakyat. Makanya majikan kami adalah rakyat,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Anda baru melahirkan, kok semangat demo?
Itu nggak masalah. Ini bukan menjadi kendala.
Alhamdulillah, ini persoalan tenaga kerja, tidak hanya soal upah tetapi kasus-kasus pun saya kira harus sampai ke lapangan.
Kenapa Anda sebagai anggota DPR sampai turun ke lapangan, apa tidak bisa disuarakan lewat parlemen?
Sebetulnya DPR itu bukan LemÂbaga Bantuan Hukum. Tapi mengingat kondisi pemerintah kita seperti ini, makanya kami harus melakukan advokasi kasus juga. Saya kira itu tidak masalah. Kalau bukan wakil rakyat, siapa lagi yang mau mengurusi soal buruh ini.
Apakah ada arahan pimpiÂnan PDIP untuk ikut melakuÂkan demo?
Kalau untuk turun di hari buÂruh, beberapa orang kader PDIP ikut turun. Saya kira yang penting harus dijadikan kebijakan partai. Kemudian diturunkan ke garis fraksi di DPR untuk membuat kebijakan politik yang berpihak untuk rakyat.
Hasil Rakornas PDIP, kami menjadi partai advokasi kasus keÂtenagakerjaan dan advokasi kebijakan ketenagakerjaan. MakaÂnya besok (hari ini) rencaÂnaÂnya DPP Bidang Perburuhan launching hadirnya posko advoÂkasi buruh dan pekerja Indonesia.
Apa ada kepentingan politik dalam gerakan buruh ini?
Bagi kami gerakan buruh harus jadi gerakan politik. PDIP meÂmang ada kepentingan politik. Tapi kami tidak menginginkan buruh ini hanya sekadar menjadi target dari pemilu. Politik itu buÂkan hanya pada saat pemilu saja. Kami selalu berpihak deÂngan buruh. Ini bukan sarana menÂcari simpati. Kami benar-benar ingin buruh itu sejahtera.
Apa serius memperjuangkan nasib buruh?
Partai kami telah meminta ke Fraksi PDIP DPR untuk memÂperjuangkan kebijakan-kebijaÂkan yang pro terhadap tenaga kerja.
Makanya kami menilai sangat penting untuk bersinergi dengan buruh agar pada saat pembahasan itu buruh juga hadir untuk memÂberikan masukan sekaligus desaÂkan politik. DPR secara institusi harus berpihak kepada buruh Indonesia.
Bagaimana dengan pekerja ruÂmah tangga?
Untuk pekerja rumah tangga (PRT) kami terus memperÂjuangÂkan lahirnya Undang-Undang Perlindungan PRT dan mendesak diratifikasinya konvensi ILO 189 tentang kerja layak bagi pekerja domestik.
Sedangkan untuk TKI, kami terus memperjuangkan untuk merevisi Undang-Undang NoÂmor 39 tahun 2004 tentang PeÂnempatan dan Perlidungan TKI di Luar Negeri menjadi Undang-Undang pekerja migran.
Hingga kini masih sering terÂjadi perselisihan antara pekerja dengan pemberi pekerja, koÂmenÂtar Anda?
Buruh harus menjadikan diriÂnya sebagai motor kesadaran poliÂtik bagi rakyat. Bukan lagi sekadar disibukkan perselisihan antara pekerja dan pemberi pekerja.
Dalam beberapa aksi terjadi guÂgatan terhadap kebijakan politik yang sebetulnya menjadi sumber biang keladi ketidakadiÂlan terhadap buruh dan pekerja Indonesia. [Harian Rakyat Merdeka]
Hingga kini masih sering terÂjadi perselisihan antara pekerja dengan pemberi pekerja, koÂmenÂtar Anda?
Buruh harus menjadikan diriÂnya sebagai motor kesadaran poliÂtik bagi rakyat. Bukan lagi sekadar disibukkan perselisihan antara pekerja dan pemberi pekerja.
Dalam beberapa aksi terjadi guÂgatan terhadap kebijakan politik yang sebetulnya menjadi sumber biang keladi ketidakadiÂlan terhadap buruh dan pekerja Indonesia. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47