Michael Tene
Michael Tene
RMOL. Pemerintah Indonesia tidak sepenuhnya percaya terhadap penjelasan pihak Malaysia atas meninggalnya tiga WNI yang ditembak polisi negara jiran itu.
“Makanya kita juga perlu menÂdapatkan informasi sebanyakÂnya-banyaknya.Termasuk meÂnyarankan keluarga agar mengÂizinkan otopsi ulang tiga jenazah tersebut untuk membuktikan adaÂnya dugaan organ tubuh mereka diambil,’’ kata Juru Bicara KeÂmenterian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, ketiga TKI yang meninggal dunia adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). MeÂreka dipulangkan dari Malaysia pada 5 April lalu.
Ketiganya ditemukan meÂninggal, 23 Maret 2012, di kolam pemancingan di Seremban, negara bagian Negeri Sembilan, MalayÂsia. Berdasarkan surat keterangan yang menyertai mayat ketiganya menyebutkan penyeÂbab kematian adalah luka tembakan.
Michael Tene selanjutnya mengatakan, dalam kasus ini meÂnimbulkan dua permasalahan. Pertama, WNI di Malaysia diÂtemÂbak polisi Malaysia. Kedua, adanya dugaan organ-organ tuÂbuh mereka diambil.
“Kemlu akan mencari inforÂmasi lebih jelas dan detail mengeÂnai kasus ini,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Informasi awal apa yang Kemlu dapatkan sekarang ini?
Berdasarkan keterangan dari polisi Malaysia, WNI ditembak karena akan melakukan perampoÂkan dan melakukan perlawanan sehingga ditembak polisi.
Kemlu tidak percaya?
Kami tidak serta merta meneÂrima penjelasan tersebut. Kami perlu informasi yang utuh mengeÂnai penyebab kematian itu.
Sebagai negara hukum, apabila ada hal-hal di luar prosedur yang menyebabkan terjadinya kemaÂtian. Makanya, kami tidak bisa menerima apabila ada tindakan di luar prosedural.
Selain mengistruksikan KBRI di Malaysia untuk meneÂlusuri kasus ini, apa lagi yang diÂlakukan Kemlu?
Kami juga menyampaikan hal yang sama ke Kedutaan Malaysia di Indonesia. Kami sudah koÂmuniÂkasikan untuk meminta penÂjelasan dari mereka. Kepolisian kita di Malaysia juga sudah diÂsampaikan agar meminta keteÂrangan ke kepolisian Malaysia.
Kami minta informasi utuh mengenai penyebab kematian WNI di Malaysia. Selain itu, pengaÂcara dari KBRI di Malaysia juga sudah diminta untuk memÂbantu kasus ini dan memperÂsiapÂkan langkah-langkah hukum.
Bagaimana tanggapan KeduÂbes Malaysia di Jakarta?
Mereka sangat kooÂperatif. Mereka akan meminta inÂformasi dari negaranya meÂngenai hal-hal yang ditanyakan oleh kita atas penyeÂbab kematian itu, termasuk dugaan organ yang diambil.
Apa yang sudah dilakukan Menlu?
Pak Menlu Marty Natalegawa juga sudah mengirim tim khusus dari Kemlu ke Kuala Lumpur untuk menghimpun informasi atau fakta-fakta yang diperlukan.
Bahkan, Pak Menlu pun sudah berkomunikasi dengan Menlu Malaysia. Mudah-mudahan kita mendapat informasi utuh dari pihak Malaysia.
Pemerintah Malaysia sudah melakukan otopsi?
Ya. Mereka sudah melakukan otopsi terlebih dahulu sebelum jenazah dipulangkan ke IndoneÂsia. Makanya, kami minta KBRI di Malaysia untuk meminta penÂjelasan mengenai hal itu.
Otopsi itu hanya menjelaskan penyebab kematiannya karena luka tembak. Pada saat otopsi di Malaysia dijahit kembali. Yang jelas, kami akan minta penjelasan juga ke rumah sakit di Malaysia yang melakukan otopsi tersebut.
Jika pihak keluarga korban ingin meminta otopsi ulang?
Itulah yang sangat penting. Kemlu siap mendukung dan menÂfasilitasi jika ada keinginan dari pihak keluarga korban untuk melakukan otopsi ulang.
Jenazahnya memang sudah diÂmakamkan. Tetapi apabila keÂluarga menginginkan otopsi ulang untuk mengetahui benar tidaknya dugaan itu, kami siap mendukung. Soalnya otopsi itu harus izin dari keluarga. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47