Berita

presiden sby/ist

SBY: Anggota Koalisi Tidak Bisa Dipercaya

MINGGU, 01 APRIL 2012 | 18:54 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengetahui pasti bahwa koalisi yang mendukung pemerintahannya kini tidak dapat lagi dipercaya.

Kekesalan terhadap permainan politik segelintir anggota koalisi disampaikan SBY saat berbicara di depan pengurus DPP Partai Demokrat dan anggota Fraksi PArtai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, siang tadi (1/4).

"Anggota koalisi tak bisa dipegang. Saya lebih senang iya jika iya dan tidak bila tidak. Konsisten. Saya lebih hormat bila anggota koalisi berterus terang daripada di belakang mengatakan tidak," ujar SBY seperti dikutip dari Jaringnews, media massa berbasis internet yang didirikan dan dipimpin salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga.

Kata SBY, sejak pertemuan dirinya dengan pimpinan parpol anggota koalisi pertengahan Maret lalu, sikap parpol anggota koalisi selalu berubah-ubah. Dan puncaknya adalah dinihari ketika Sidang Paripurna DPR RI melakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah pemerintah dapat menaikkan harga BBM menyusul kenaikan harga minyak di pasar global.

Menjelang voting Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Golkar menolak kenaikan harga BBM. Tetapi, saat voting dilakukan PKS malah balik badan dan tak memilih opsi yang dikehendaki koalisi.

Sebetulnya, masih menurut SBY, selama ia berada di China untuk lawatan kenegaraan, dia selalu mendapatkan laporan mengenai peta politik jelang pengambilan keputusan. Laporan terus mengalir hingga ia mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis lalu (29/3) lalu. Di Halim, karena menerima laporan tak sedap, SBY sempat menggelar rapat di bandara selama 30 menit.



"Everything seems to be okay. Saya semakin tahu bahwa sebagian dari koalisi masih ada agenda tersembunyi," ujar SBY masih dikutip dari Jaringnews.



Agenda tersembunyi partai koalisi semakin jelas terlihat menjelang detik-detik pengambilan keputusan. Kata SBY, parpol yang menolak perubahan Pasal 7 ayat 6 UU 22/2011 tentang APBN 2012 semata-mata ingin menggulingkan pemerintahannya.



"Saya melihat telanjang perilaku dan gelagat parpol. Ada keinginan politik dari lawan untuk mengunci presiden, dan membuat ekonomi kolaps. Ada yang tidak setuju dengan mempertahankan pasal 7 ayat 6 agar APBN ambruk dan presiden jatuh," demikian SBY. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya