Apriyani Susanti
Apriyani Susanti
RMOL. “Ya bagus, Afriyani Susanti sudah menyampaikan minta maaf lewat media. Tapi itu untuk kalaÂngan masyarakat. Bagi keluarga saya, kami belum puas,†tandas Teguh Hadi Purno, kepada RakÂyat Merdeka, Sabtu (28/1).
Seperti diberitakan, mobil Xenia yang dikendarai Apriyani Susanti, menabrak 12 orang, di Tugu Tani, Jakarta, Minggu 22 Januari 2012. Antara lain keÂluarga Teguh Hadi Purno.
Teguh bersama istri dan anak beserta tujuh saudaranya asal Jepara sedang berjalan di sekitar halte Tugu Tani. Namun tiba-tiba mobil yang dikemudikan ApriÂyani Susanti menabrak mereka.
Dalam kejadian itu, tiga keraÂbat dan anaknya (Yusuf Sigit) yang berumur 2,5 tahun meÂninggal dunia. Istri Teguh (Siti Markomah) mengalami luka dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Teguh menderita luka ringan di kepalanya.
Teguh Hadi Purno selanjutnya mengatakan, kondisi keluarganya saat ini masih dalam keadaan berduka.
“Saya berharap, pelaku atau keÂluarga pelaku meminta maaf keÂpada keluarga saya,†tanÂdasnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa keluarga Anda dendam atas kejadian itu?
Kami tidak dendam. Tapi peÂlaku atau keluarga pelaku henÂdakÂnya menemui keluarga kami untuk minta maaf dan bertangÂgungjawab atas kejadian itu.
Istri saya bukan hanya mengaÂlami luka fisik, tetapi mengalami tekanan mental. Harapannya di mana tanggung jawab dia dan dimana rasa kemanusiaannya.
Tidak akan menuntut?
Intinya kami berharap mereka datang dan minta maaf. Nanti selanjutnya tergantung dia mau seperti apa.
Pengacara atau keluarga peÂlaku sudah menghubungi?
Belum ada yang menghubungi. Kami ini memiliki itikad baik, dan membuka pintu selebar-leÂbarnya bagi mereka untuk datang.
Apa harapan Anda kepada polisi?
Kami berharap kasus ini bisa cepat dituntaskan penangananÂnya. Terkait masalah hukum, saya serahkan pada aparat yang berÂwenang. Mudah-mudahan pelaku dijatuhkan hukuman yang seÂtimpal sesuai tindakan yang diÂlakukan.
Tuntutannya maksimal haÂnya 6 tahun, tanggapan anda?
Sejujurnya kurang kalau dijaÂtuhi hukuman seperti itu.
Tapi kalau undang-undang sudah mengatur seperti itu, ya saya tidak bisa menentang.
Anda tidak puas?
Saat ini prosesnya masih dalam penyidikan, saya masih bisa berÂharap akan adanya kemungkinan yang lain. Saya berharap pengaÂdilan bisa memenuhi rasa keaÂdilan. Keluarga saya sangat sedih dengan kejadian ini.
Bagaimana kondisi istrinya?
Alhamdulillah sudah ada perÂkembangan ke arah yang lebih baik.
Alhamdulillah sudah ada perÂkembangan ke arah yang lebih baik.
Bagaimana dengan biaya?
Saya berharap biaya pengoÂbatan bisa dijamin secara penuh oleh pihak pelaku. Mudah-muÂdahan bisa dijamin sampai istri saya benar-benar sembuh. Saya berharap sampai istri saya semÂbuh total, karena istri saya bukan hanya sakit fisik, tapi juga mental. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05