Hamid Awaludin
Hamid Awaludin
RMOL. Bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Hamid Awaluddin, prihatin dengan berbagai penembakan di Aceh. Padahal, pasca damai kondisi di sana sangat tenteram.
“Kita ini sudah menikmati ketentraman. Rakyat Aceh pun sudah mengalami kedamaian selama enam tahun. Ini harus terus dipertahankan,’’ ujar Hamid Awaluddin kepada Rakyat MerÂdeka, Sabtu (14/1).
Sebagai orang yang ikut menÂdamaikan Aceh, Hamid berharap agar pemerintah cepat mengÂungkap siapa penembak warga sipil yang terjadi di Aceh belum lama ini.
Hamid Awaluddin diutus Jusuf Kalla sebagai juru runding perÂdamaian antara pemerintah IndoÂÂnesia dengan Gerakan Aceh Merdeka, di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Perdamaian itu mengakhiri sekitar 30 tahun konÂflik di bumi Serambi Mekah itu. Hasilnya sudah dinikmati rakyat di sana.
Berikut kutipan wawancara dengan bekas Duta Besar RI untuk Rusia itu;
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa penembakan itu tidak ada kaitannya dengan PemiluÂkada Aceh?
Dua tahun talu ditemukan senÂjata di Aceh, orang mengira itu milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Setelah ditelusuri, senÂjata itu ternyata milik teroris. TiÂdak ada kaitannya dengan GAM. Saat itu semuanya terkeÂsima. Penilaian awal itu salah besar.
Saya kira, jangan terlampau cepat mengambil keputusan tentang kekerasan yang ada seÂkarang ini. Marilah melihat perÂmasalahan ini dengan kepala dingin. Belum tentu penembakan warga sipil ada kaitannya dengan Pemilukada.
Apa yang terjadi sesungguhÂnya?
Inilah yang perlu ditelusuri. Yang jelas, ini tidak ada kaitanÂnya dengan pemerintah. Saya juga tidak percaya bahwa kerusuÂhan itu ada kaitannya dengan Pemilukada.
Namun semua pihak yang terÂlibat dalam Pemilukada Aceh untuk bisa menahan diri. Sebab, kepentingan damai jauh lebih penting daripada perebutan keÂkuasaan.
Saya juga berharap jangan terÂlalu cepat menarik garis keÂsimÂpulan, penembakan yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu ada kaitannya dengan Pemilukada.
Apa yang harus dilakukan?
Saya secara pribadi menilai seÂbaiknya semua pihak yang akan mencalonkan diri dalam PeÂmiluÂkada agar bisa duduk berÂsama. Harus mediasi secara berÂsama dan berbicara terbuka.
Kelompok muda harus bisa menghormati kelompok yang tua. Begitu pula orang tua harus bisa mengayomi yang muda.
Masalah konflik beberapa taÂhun lalu saja bisa berdamai. Masa masalah Pemilukada saja tak bisa.
Ada yang berpendapat, PeÂmiÂluÂkada Aceh diundur, tangÂgaÂpan Anda?
Harus disiapkan ruang pergeÂrakan secara fleksibel. Sebab, Aceh itu memiliki keunikan.
Maksudnya?
Secara legal, Aceh memiliki UU Otonomi Khusus, sehingga cara berpikirnya jangan secara umum. Masalah Aceh harus dari kacamata kekhususan.
Secara legal, Aceh memiliki UU Otonomi Khusus, sehingga cara berpikirnya jangan secara umum. Masalah Aceh harus dari kacamata kekhususan.
Artinya diundur Pemilukada bukan langkah mundur?
Itu bukan langkah mundur. HaÂrus ada ruang gerak secara flekÂsibel. Mengakomodasi keÂpenÂtingan dari variabel-variabel poliÂtik yang bermain dalam PeÂmilukada ini.
Didua korban penembakan itu salah satunya teman dekat Gubernur Aceh, komentar Anda?
Mungkin saja yang jadi korban itu ada kaitannya dengan Pak Gubernur. Tapi motifnya bukan karena Pemilukada. Bisa saja ada urusan lain. Semuanya harus kita lihat secara jernih dan tenang.
Kenapa Aceh mudah dimaÂsuki teroris?
Memang Aceh itu mudah seÂkali dijadikan tempat seperti itu. Sebab, orang yang ingin memÂbuat kekerasan bisa saja berlinÂdung dengan masa lalu tentang kerusuhan Aceh.
Selain itu, secara geografis, Aceh itu tempat paling strategis untuk keluar melalui laut. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05