Berita

ahmad mubarok/ist

JUAL BELI ANGGARAN?

Ahmad Mubarok: Mubarok Institute Tidak Butuh Anggaran

RABU, 14 DESEMBER 2011 | 20:45 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, membenarkan memiliki yayasan yang berkantor di daerah Casablanka, Jakarta, seperti dituduhkan Muhammad Nazaruddin. Tapi, kata Mubarok, yayasannya yang bernama Mubarok Institute itu tak pernah mengumpulkan pundi-pundi dari uang negara.

"Ini yayasan keilmuan. Konsen kita mengembangkan ilmu psikologi," jelas Mubarok yang merupakan guru besar psikologi Islam dari UIN Jakarta itu, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 14/12).

Bagi Mubarok tuduhan yang disampaikan Nazaruddin tak bisa diterima akal sehat. Sebab selama ini dirinya tak pernah mengurusi hal-hal yang berbau anggaran. "Saya tidak tahu urusannya apa," kata Mubarok.


Mubarok mengenal Yosef Tahir Maaruf, Ketua Divisi Anggota Partai Demokrat yang disebut Nazaruddin penyetor uang ke yayasan Mubarok. Tapi, tak tahu menahu dengan apa yang dikerjakan Yosef. Nazaruddin sendiri menyebut Yosef menjual belikan anggaran untuk daerah. Dia membeli tiga persen ke DPR lalu menjualnya kepada kepala Daerah sebesar tuhuh persen. Keuntungannya dialirkan ke yayasan milik Mubarok tersebut.

"Saya tidak tahu urusan Yosef," tegas Mubarok.

Mubarok Institute, kata Mubarok, murni sebagai lembaga keilmuan untuk pengembangan psikologi. Misalnya, penulisan buku atau melakukan penelitian. Yayasan ini didirikan pada tahun 2006 lalu. Berkali-kali Mubarok Institute ngantor gratis di beberapa tempat.

"Kita tidak pernah butuh anggaran. Anggaran untuk apa?," tanya balik Mubarok

"Kantornya saja numpang gratis. Dulu ngantor di Balai Pustaka, terus pernah di daerah Kebayoran, itu gratis juga," kilah Mubarok. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya