Berita

gorbachev/ist

Mengenang Kudeta Gagal Sang Wakil Presiden

JUMAT, 19 AGUSTUS 2011 | 14:44 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. "Sekarang Anda lelah. Begitu berat beban yang Anda tanggung. Istirahatlah. Biarkan kami yang akan bekerja," begitu yang pernah disampaikan Wakil Presiden Uni Soviet, Gennady Yanayev, kepada Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbacev, 20 tahun lalu.

Gorbachev masih mengingat kudeta gagal yang dilancarkan Yanayev itu. Drama kudeta gagal itu menghiasi media-media utama di Rusia hari ini (19/8), termasuk Metro, harian berbahasa Rusia yang terbit di St. Petersburg.

19 Agustus 1991, kelompok militer Uni Soviet yang dikuasai oleh Wapres Yanayev mengepung Kremlin untuk menggulingkan Gorbachev yang menurut mereka semakin lemah dan kehilangan visi dalam memimpin negara adidaya itu. Kudeta yang diotaki Wapres Yanayev itu gagal mendapatkan dukungan rakyat. Dua hari kemudian Presiden Negara Bagian Rusia, Boris Yeltsin, naik ke atas tank dan membubarkan kudeta.


Pejabat Partai Komunis dan militer yang terlibat dalam kudeta dijatuhi hukuman. Ada yang memilih bunuh diri sebelum ditangkap.

Walau dapat dipatahkan namun kudeta gagal itu menjadi pemicu kehancuran Uni Soviet. Beberapa negara bagian yang dikuasai selama 70 tahun memisahkan diri. Sebagian besar memilih bergabung dengan Republik Federasi Rusia.   

Sehari sebelum mengerahkan tentara ke Kremlin, Yanayev mengirim empat pejabat teras ke dacha tempat peristirahatan Gorbachev di Foros, Crimea.

Keempat pejabat itu adalah Wakil Kepala Dewan Pertahanan Uni Soviet Oleg Baklanov, Kepala Sekretaris Kabinet Valeriy Boldin, Sekretaris Pimpinan Pusat Partai Komunis Oleg Shenin, dan Wakil Menteri Petahanan Vakentin Varennikov. Mereka mendesak Gorbachev mengumumkan negara dalam keadaan darurat atau menyerahkan kekuasaan kepada Yanayev.

"Dengan jujur saya katakan tidak terpikir oleh saya bahwa peristiwa itu sampai kepada kudeta. Ada memang konflik dan kekuatan yang berhadapan, tapi saya tidak menduga akan ada kudeta," kenang Gorbachev.

Saat mengetahui dirinya didatangi tamu tak diundang, Gorbachev berusaha menghubungi orang-orangnya untuk mencari tahu siapa yang datang, siapa yang mengutus mereka dan demi tujuan apa. Tapi tidak satu pun telepon yang diangkat.

"Waktu itulah saya mengetahui semua jaringan telepon diputus, termasuk telepon strategis. Saat itulah saya sadar bahwa "kawan-kawan" saya membuat gerakan," ujarnya lagi.

Menyadari keadaan semakin gawat, Gorbachev mengumpulkan anggota keluarga dan berkata:

"Kita dalam situasi berbahaya. Saya tahu apa yang bisa terjadi. Dan ketahuilah saya tidak akan berkompromi dengan mereka."

Tempat peristirahatan Gorbachev dikelilingi lima lapis pasukan pro Yanayev. Tak seorang pun dibiarkan datang dan pergi.

Ketika kembali ke Moskow beberapa hari kemudian, Gorbachev menemukan dirinya dan Uni Soviet sungguh di ambang kehancuran. Yeltsin telah mengakuisisi semua properti Uni Soviet di Rusia dan beberapa negara bagian lainnya. Kehancuran itu pun tampak semakin nyata. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya