Berita

andi arief/ist

Inilah Hubungan Andi Arief dan Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

SELASA, 17 MEI 2011 | 10:50 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Dua hari lalu (Minggu, 15/5), kantor Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial merilis informasi mengenai potensi gempa sebesar 8,7 Skala Richter di sekitar Selat Sunda hingga Jakarta.

Ada kalangan yang menduga Andi Arief sengaja mengalihkan perhatian publik dari hal-hal lain yang sedang terjadi di seputar pusat kekuasaan. Sementara kalangan Dewan meminta agar informasi seperti itu disampaikan kepada lembaga-lembaga yang berwenang dan tidak dijadikan konsumsi massa.

Menurut Andi Arief, pihaknya sama sekali tidak berniat untuk mengalihkan isu apalagi sekadar membuat panik masyarakat. Informasi mengenai potensi gempa tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi secara runut dan komprehensif.

“Ini bukan informasi baru. Sudah berkali-kali disampaikan ke publik oleh berbagai lembaga,” ujar Andi Arief kepada Rakyat Merdeka Online, di kantornya (Selasa, 17/5).

Dua tahun lalu, Dr.Fauzi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang baru tiga bulan berkantor ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco) pernah mengumumkan hasil studi yang dilakukan terhadap gempa berkekuatan di atas 8 SR yang melanda Selat Sunda pada 1908. Gempa itu disebutkan mengakibatkan kerusakan di Anyer, Banten, hingga Jakarta.

Selama ini diketahui bahwa subdaksi lempeng di selatan Selat Sunda dan Jawa Barat mengarah dari selatan ke utara. Adapun subdaksi di sekitar Selat Sunda bergerak memutar searah jarum jam, dan di selatan Selat Sunda terjadi peregangan atau dilatasi. Sementara di selatan Banten mengalami kompresi-penekanan.

Andi juga mengatakan, Tim 9 yang dibentuk kantornya tahun lalu untuk menyusun peta gempa di sekitar Jakarta juga sudah memasukkan potensi gempa di Selat Sunda itu.

Lalu, mantan Kepala Pusat Geodesi dan Geodinamika di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Cecep Subarya, pernah memasang tujuh GPS di Selat Sunda pada tahun 2009 bersama tim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Hasil uji GPS itu dijadikan salah satu data untuk modelling potensi gempa di Selat Sunda oleh seorang kandidat doktor yang sedang menyelesaikan tesis di Nagoya University, Jepang, dengan potensial gempa 8,7 SR.

“Mengingat gempa di Aceh (2004) dan gempa di Sendai (2011) tergolong Megathrust dan diduga memiliki kaitan dengan gempa purba, maka kini sedang dilakukan uji modeling ulang. Terlebih karena ada kekhawatiran gempa yang terjadi melebihi 8,7 SR,” ujar Andi lagi.

Dengan berbagai informasi ini, Andi berharap masyarakat tidak sekadar panik. Namun membangun kesadaran akan bencana sehingga bisa lebih antisipatif karena sebagai negara yang berada di kawasan cincin api sudah tentu Indonesia akan mengalami banyak bencana alam baik yang sifatnya tektonik maupun vulkanik.

Di sisi lain, berbagai lembaga pemerintah yang memiliki kewajiban melindungi warga negara juga diharapkan dapat menggunakan data-data yang disampaikan berbagai lembaga ini untuk memperkecil kerusakan dan meminimalisir jatuhnya korban. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya