Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan, masalah sanitasi bukanlah masalah pembangunan infrastruktur semata, namun juga sangat bergantung pada pola perilaku hidup sehat.
Pasalnya, sampai saat ini masih banyak anggota masyarakat yang buang air besar (BAB) serta membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan Indonesia masih terus menghadapi permasalahan sanitasi.
Persepsi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan masih belum menjadi kebutuhan, dilihat dari masih banyak ditemuinya praktek buang air besar (BAB) di sembarang. Kalau kita umpamakan, Sungai Citarum saat ini jadi toilet terpanjang di dunia, prilaku ini yang harus kita rubah,†kata Basuki saat penutupan Jambore Sanitasi 2016 di Jakarta.
Dilanjutkannya, berkaca dari hal ini, kampanye perubahan perilaku haruslah menjadi suatu kebutuhan.
Hal inilah yang dilihat oleh Kementerian PUPR untuk melakukan kegiatan kampanye perubahan perilaku bagi anak usia 11-14 tahun melalui kegiatan Jambore Sanitasi.
Basuki menjelaskan, Kementerian PUPR berupaya untuk melakukan berbagai kebijakan dan strategi untuk meningkatkan persentase capaian akses sanitasi. Langkah yang diambil terutama meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya sanitasi.
Melalui Ditjen Cipta Karya, kami mengadakan kegiatan Jambore Sanitasi Tahun 2016 di Jakarta. Kegiatan Jambore Sanitasi tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke 7 kalinya, setelah sebelumnya pernah dilaksanakan pada tahun 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014,†sambung Basuki.
Ditambahkannya, Jambore Sanitasi juga menjadi kampanye perubahan perilaku, lahir karena adanya kebutuhan dan kesadaran untuk melakukan kampanye yang menyuarakan pentingnya perubahan perilaku di bidang sanitasi. Untuk itulah, Jambore Sanitasi diperuntukan bagi anak-anak berprestasi yang peduli sanitasi.
Penyelenggaraan Jambore Sanitasi 2016 berlokasi di Ancol, Jakarta, dimulai dari tanggal 3 sampai 9 Agustus 2016. Tujuan dari kegiatan Jambore Sanitasi adalah sebagai ajang pertemuan para Duta Sanitasi dari seluruh provinsi di Indonesia. Adapun Jambore Sanitasi tahun ini mengangkat tema Sanitasi Aman, Belajarku Nyamanâ€.
Ia memaparkan, tema tahun ini diangkat dengan dasar pemikiran bahwa kualitas generasi penerus bangsa berawal dari generasi yang sehat, yang salah satunya didukung oleh kondisi sanitasi yang aman baik di sekolah maupun di lingkungan permukiman.
Jambore Sanitasi tahun 2016 diikuti oleh 204 Duta Sanitasi tahun 2016 yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, yang terpilih melalui kegiatan lomba poster dan lomba karya tulis bagi siswa-siswi tingkat SMP.
Pemerintah memilih duta-duta sanitasi di seluruh provinsi mulai dari anak-anak di jenjang SMP sebagai agent of change atau agen perubahan. Kita harapkan duta sanitasi ini ikut memajukan masa depan kita. Anak-anak ini sendiri yang bisa mengubah perilaku lingkungannya," ujar Basuki.
Anak-anak yang terpilih ini, kata Basuki, berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Diharapkan, mereka yang sejak usia dini ikut di lingkungan kecilnya, keluarganya, sekolahnya, minimal sampai tingkat Rukun Tetangga (RT) ini, bisa membuat komunitas-komunitas sadar akan sanitasi.
Lebih lanjut, komunitas-komunitas tersebut mengajak dan melakukan persuasi kepada warga untuk tidak membuang hajat sembarangan.
"Mereka punya harapan sanitasi itu aman, belajar jadi nyaman. Itu untuk individu mereka. Tapi, harapan kami mereka ikut untuk memengaruhi lingkungan,†tuturnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Andreas Suhono menambahkan, rangkaian kegiatan Jambore Sanitasi 2016 terdiri dari kegiatan workshop dengan mengundang berbagai nara-sumber lintas sektor yang bermanfaat bagi peserta Jambore.
Selain itu dilakukan juga kunjungan lapangan ke unit pengolahan air limbah dan pengo¬lahan sampah, kerja lapangan di daerah Kampung Lio-Depok, serta Deklarasi Sanitasi.
Melalui Jambore Sanitasi ini pemerintah terus mengajak peran aktif masyarakat secara bahu membahu untuk terus menggemakan dan melanjutkan pembangunan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri di masa depan.
Diharapkan, para Duta Sanitasi terus menyebarluaskan informasi, pemahaman dan pengalaman tentang sanitasi ini kepada keluarga kalian, teman-teman di sekolah dan kepada seluruh masyarakat yang dapat kalian jangkau. Seperti yang telah dilakukan oleh para Duta Sanitasi sebelumnya,†tutur Andreas. ***
BERITA TERKAIT: