Dimensy.id
R17

Rusia Gandeng China untuk Dominasi Kecerdasan Buatan Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 02 Januari 2025, 13:44 WIB
Rusia Gandeng China untuk Dominasi Kecerdasan Buatan Global
Sberbank/Foto: hungarytoday
rmol news logo Rusia akan segera membangun kerja sama di bidang kecerdasan buatan (AI) dengan mitra utamanya, China.

Arahan ini dikeluarkan oleh Presiden Vladimir Putin setelah konferensi bertema AI bulan lalu di mana Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan CEO Sberbank Herman Gref ditugaskan untuk mempelopori inisiatif tersebut.

Dikutip dari RT pada Kamis, 2 Januari 2025, kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan keahlian AI China, yang diakui sebagai salah satu yang tercanggih di dunia.

Sberbank, yang merupakan pemimpin dalam pengembangan AI di Rusia, telah menjadikan China sebagai inspirasi utama untuk banyak proyeknya. Alexander Vedyakhin, wakil ketua pertama Sberbank, baru-baru ini memuji terobosan AI China yang membentuk ambisi Sberbank sendiri.

Selama konferensi bulan Desember, Putin juga menekankan perlunya meningkatkan upaya untuk mengembangkan AI di dalam negeri. Ia menyerukan perluasan penggunaan AI di sekolah untuk meningkatkan konseling dan pembelajaran siswa, serta dukungan bagi pemerintah daerah untuk mengintegrasikan AI ke dalam administrasi publik.

Putin mengungkapkan bahwa AI telah membantu mengurangi perampokan hingga 10,5 kali lipat dan pencurian rumah hingga 34,5 kali lipat.

Pada bulan Desember 2024, Rusia memperkenalkan buku teks AI pertamanya untuk siswa kelas 5-9. Buku teks ini memberikan pengenalan tentang AI, merinci cara kerjanya, bagaimana para spesialis berinteraksi dengannya, dan bagaimana AI diterapkan di berbagai industri.

"Rusia harus menjadi pemimpin dunia tidak hanya dalam hal menciptakan, tetapi juga mengadopsi dan mengintegrasikan kecerdasan buatan di semua bidang kehidupan kita tanpa kecuali," kata Putin.

Tujuan kerjasama dengan China semakin mengindikasikan kemajuan negara Asia tersebut di bidang AI.

China telah banyak berinvestasi dalam AI dengan tujuan menjadi pemimpin global pada tahun 2030, sesuai dengan 'Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Baru' yang diluncurkan pada tahun 2017. Beijing dengan cepat menerapkan AI di berbagai sektor, seperti manufaktur, perawatan kesehatan, dan transportasi. 

China juga memimpin dalam pengajuan paten AI, terutama dalam teknologi AI generatif. Antara tahun 2014 dan 2023, entitas di negara tersebut telah mengajukan lebih dari 38.000 paten AI generatif, yang mencakup sekitar 70 persen dari total pengajuan paten tersebut di seluruh dunia.

Laporan kemajuan kerjasama AI tersebut diharapkan akan tersedia pada bulan April 2025. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA