"AS telah menambah daftar barang-barang yang memerlukan izin ekspor atau ekspor ulang ke Iran, termasuk barang-barang yang dibuat di luar negeri dengan teknologi Amerika," menurut sebuah postingan yang diterbitkan Kamis oleh Departemen Perdagangan AS, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (19/4).
Pembatasan baru ini merupakan lanjutan dari tindakan Departemen Perdagangan pada bulan Februari 2023 yang menargetkan keterlibatan Iran dalam memasok drone untuk mendukung perang Rusia terhadap Ukraina.
DOC juga menambah pembatasan ekspor komprehensif terhadap Iran berdasarkan hukum AS, dan pembatasan terhadap Rusia, Belarusia, dan wilayah Krimea yang diduduki di Ukraina.
Kontrol ekspor tambahan ini dilakukan ketika Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap Iran yang menargetkan individu dan entitas yang memungkinkan produksi drone Iran, termasuk jenis mesin yang menggerakkan kendaraan udara tak berawak varian Shahed Iran, yang digunakan dalam serangan ke Israel pada 13 April.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: