"Pasalnya, saat ini Gus Miftah mempunyai basis massa dan jutaan jemaah. Wajar saja, jika dukungan tersebut bisa menyumbangkan elektoral terbesar Bacapres Prabowo Subianto," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/9).
Ujang menuturkan, dukungan yang disampaikan Gus Miftah saat Prabowo mengunjungi acara di Ponpes Ora Aji asuhannya di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat kemarin (8/9) akan berdampak positif terhadap citra Prabowo.
"Apa yang disampaikan Gus Miftah menjadi sesuatu yang positif bagi Prabowo, karena sudah mendapatkan dukungan dari Gus Miftah dan gurunya Habib Luthfi," tuturnya.
Ujang menambahkan, sinyal dukungan dari Gus Miftah hingga tokoh ulama lainnya membawa keuntungan elektoral bagi Prabowo, apalagi saat ini perebutan suara untuk mendapatkan dukungan warga Nahdliyin semakin sengit.
"Tentu ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Prabowo yang tengah memperebutkan suara dari kalangan Nahdliyin," sambungnya menegaskan.
Dalam acara di Ponpes Ora Aji, Prabowo sempat memberikan sebuah surat tugas kepada Gus Miftah. Surat tugas itu pun dibacakan Gus Miftah di depan massa yang hadir.
"Memberikan tugas kepada Miftah Maulana Habiburrahman, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk melaksanakan silaturahmi dengan para alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia guna memohon doa restu dan dukungan untuk Haji Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2024," ucap Gus Miftah membacakan surat dari Prabowo.
Rangkaian acara di Yogyakarta itu juga sekaligus pernyataan dukungan 1.000 kiai kampung untuk Prabowo dan dukungan Gus-Gus besar dari Jatim, Jateng, Yogya yang dihadiri 20 ribu jemaah.
BERITA TERKAIT: