"IKN itu terkesan heboh karena lebih sering didatangi Jokowi. Jokowi dan para petinggi negeri pamer mennginap di sana sehingga mendapat liputan gratis dari media," kata pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/2).
Jamiluddin mengatakan ada kesenjangan pembangunan di IKN dengan yang didengungkan petinggi negeri di media. Kesenjangan itulah yang membuat rencana Januari 2023 sudah berdiri gedung tidak tercapai.
"Memang IKN itu terkesan maunya elite. Penetapan lokasi IKN ditetapkan elite, khususnya Presiden Jokowi. Rakyat tidak dilibatkan sama sekali," ujarnya.
Dia menambahkan, UU IKN juga selesai dalam waktu singkat dan praktis tidak melibatkan pemangku kepentingan. UU itu dibuat terkesan dalam suasana senyap.
"Karena itu, wajar kalau pembangunan IKN tidak mendapat dukungan yang memadai dari rakyat. Rakyat hanya jadi penonton di tengah hiruk pikuknya elite mendukung IKN," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: