Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana menjelaskan, kronologi ledakan bom bermula dari pelaku yang masuk ke Polsek Astana Anyar.
Kemudian, pelaku mendekati anggota kepolisian yang tengah melaksanakan apel pagi. Mengetahui hal itu pelaku sempat diadang oleh anggota kepolisian agar tidak mendekat karena sedang ada apel pagi.
"Pelaku tetap berkehendak masuk lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan (pelaku tewas)," terang Suntana diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar.
Saat kejadian, pelaku membawa dua buah bom buatan berisi serpihan paku payung. Namun hanya satu yang sempat pelaku ledakkan.
"Satu (bom) belum sempat diledakan. Ada satu yang diledakkan oleh pelaku dan oleh kita tadi di sekitar Polsek. Serpihannya berupa paku dan paku payung," sambungnya.
Akibat kejadian tersebut, satu anggota polisi bernama Aiptu Sofyan meninggal dunia. Begitu pula pelaku bom bunuh diri yang meregang nyawa.