Luka menganga itu langsung dijahit tim medis di lapangan, di tenda-tenda darurat, di halaman rumah sakit, di depan mata saya. Sigap sekali tim medis bekerja, rapi meski kondisi darurat.
Jerit tangis membahana, menyayat hati. Ambulans datang bagai air bah, hawa kematian bertebaran di mana-mana. Para korban melalui malam dingin sambil manahan perih.
Saya hanya bisa menatap nanar, inilah dunia yang tidak abadi, jauh sekali dari sempurna.
Kebetulan saya pernah ke beberapa lokasi perang, tetapi menyaksikan korban bencana lebih menggetarkan sukma, di mana manusia tidak berdaya tatkala alam berbicara.
Masyarakat di sini tidak biasa dengan gempa, tidak siap, lalu jatuhlah korban ratusan jiwa. Semua ada hikmahnya...
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.