Salah satu orator menegaskan, kedatangan mereka untuk aksi damai dan tidak anarkis. Hal ini dilakukan untuk mencerminkan intelektual dalam menyampaikan keluhan masyarakat.
"Kita hanya ingin silaturrahim ke DPRD Bandar Lampung untuk menyampaikan aspirasi masyarakat," ujarnya seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLLampung.
Sementara itu, Ketua IMM Bandar Lampung, Muhammad Tahta yang hadir di tengah massa aksi, mengaku ada lima tuntutan massa aksi, yakni meminta pemerintah untuk mengusut tegas mafia migas.
"Kita juga mendesak pemerintah untuk menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, serta mendesak untuk mengendalikan bahan pokok agar stabil," jelasnya.
Termasuk juga, untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak pro-rakyat dan dialihkan ke subsidi BBM. Serta meminta pemerintah untuk mengoptimalkan pajak negara dengan distribusi sepenuhnya untuk rakyat.
"Kami minta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bisa mengawal tuntutan kami. Jika tetap tak diizinkan berdialog dengan perwakilan dewan, kami akan gelar aksi lebih besar lagi," tandasnya.
BERITA TERKAIT: