Aktivis kemanusiaan asal Papua, Natalius Pigai mengatakan berdasarkan pengalaman negara lain, penundaan Pemilu dilakukan karena terjadi krisis politik dan konstitusi.
Menurut Pigai, jika negara dalam keadaan stabil muncul suara penundaan Pemilu, bisa dikatakan rezim sedang ingin memberangus demokrasi.
"Dimana-mana penundaan Pemilu karena krisis politik dan konstitusi," demikian kata Pigai kepada
Kantor Berita Politik RMOL," Minggu (27/2).
Prediksi mantan Komisioner Komnas HAM itu, jika rezim Jokowi keukeuh ingin melakukan penundaan Pemilu, maka rakyat akan melawan. Ia khawatir yang terjadi justru kudeta militer.
"Rakyat akan lawan, lihat saja dukungan internasional ke siapa? jangan-jangan pintu masuk militer kudeta?" pungkas Pigai.
Beberapa partai koalisi pemerintag yang tegas menolak wacana penundaan Pemilu adalah PDIP, Nasdem. Sedangkan Gerindra sampai saat ini belum menyampaikan tegas menolak atau menerima.
BERITA TERKAIT: