Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketum PSSI: Kekalahan Indonesia dari Thailand Akibat Kompetisi Sempat Vakum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 31 Desember 2021, 04:33 WIB
Ketum PSSI: Kekalahan Indonesia dari Thailand Akibat Kompetisi Sempat Vakum
Kekalahan telak Indonesia dari Thailand tak lepas dari vakumnya kompetisi di tanah air/Net
rmol news logo Saat banyak masyarakat Indonesia kecewa berat atas hasil yang diraih Timnas Indonesia di leg pertama final Piala AFF 2020, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan justru punya pandangan lain. Ia justru bisa memaklumi kekalahan telak 0-4 yang dialami Indonesia dari Thailand itu.

Menurut pria yang karib disapa Iwan Bule itu, kekalahan Indonesia dari Thailand tak lepas dari faktor kompetisi yang vakum lama sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

"Ekspektasi publik memang tinggi ke anak-anak, teman-teman tahu bahwa liga kita (Liga 1 dan Liga 2) baru bergulir empat bulan. Negara lain seperti Vietnam bisa (tetap berkompetisi), Vietnam itu tidak berhenti liganya, hanya sebentar berhenti," jelas Iriawan saat memberikan keterangan pers, Kamis (30/12).

"Kita ini yang paling lambat menggulirkan liga bersama Filipina kalau enggak salah, empat bulan mereka baru main. Kompetisi itu tempat mereka untuk meningkatkan fisik, performa, strategi, fisik, mental, dan sebagainya," imbuhnya.

Lanjut Iwan Bule, jeda hampir 1,5 tahun membuat para pemain kesulitan menjaga fisik serta psikis dalam menghadapi pertandingan.

Selain itu, banyaknya pemain muda minim pengalaman yang mengisi skuat Garuda saat ini ikut berandil dalam kekalahan dari Thailand. Meskipun, pemilihan pemain muda ini juga punya tujuan jangka panjang.

Sejak ditangani pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memang banyak diisi muka baru. Para pemain yang sebelumnya jadi langganan Timnas banyak yang tak dipanggil pelatih asal Korea Selatan itu.

"Kita tahu kualitas Thailand bagus, luar biasa, dan selalu operan akurat. Semalam saya komunikasi dengan Asnawi (Mangkualam), katanya anak-anak ingin membalas saat kedudukan 0-1, tapi kena counter attack sehingga berbalik," beber Iwan.

"Mereka sudah maksimal, kita apresiasi itu anak-anak saya. Mereka sampai di final itu luar biasa, kita bisa mengalahkan Malaysia 4-1 dan Singapura 4-2. Apapun hasilnya, saya tetap apresiasi dengan anak-anak dan tim kepelatihan Shin Tae-yong," tutup Iwan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA