Ia mengaku langsung menegur jajarannya, khususnya Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo karena dinilai tidak maksimal dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Saya prihatin ada naik tiga orang (pasien Covid-19) di wilayah bapak (Bupati Semarang, Ngesti Nugraha). Padahal daerah lain di Jateng turun. Pelanggaran itu Kapolres. Berarti, Babinsa dan Babinkamtibmasnya tidak dimainkan," kata Irjen Ahmad Luthfi dalam kunjungan kerja ke Salatiga dan Susukan bersama Pangdam IV Diponegoro, Mayjen Rudiyanto, Senin (22/3).
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga mengingatkan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha untuk menggunakan Babinsa dan Babinkamtibmas semaksimal mungkin menekan, mengelimir, serta memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Sebab, Babinsa dan Babinkamtibmas memang disiapkan untuk mengawal dan mengamankan PPKM skala mikro.
"Babinsa dan Babinkamtibmas selalu ditekankan untuk melakukan PPKM Skala Mikro karena menjadi
role model kegiatan yang mendukung pemerintah menekan penyebaran Covid-19," sambungnya.
Terkait kegiatan TMMD Sengkuyung I Kodim 0714 Salatiga di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Kapolda menegaskan Polri mendukung sepenuhnya.
"Adanya Covid-19 ini memiliki implikasi ke berbagai sektor baik ekonomi, sosial, dan keamanan dengan TMMD satu formula yang luar biasa. Sehingga saya harapkan Kapolres mendukung penuh dan kemanunggalan TNI Polri terwujud nyata," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: