Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

No Problem Korban Banjir Diungsikan Ke Hotel, Tapi Bukan Itu Yang Utama

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-5'>RUSLAN TAMBAK</a>
OLEH: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 09 November 2020, 11:54 WIB
<i>No Problem</i> Korban Banjir Diungsikan Ke Hotel, Tapi Bukan Itu Yang Utama
Mengungsi saat banjir di Jakarta/Net
rmol news logo Rasanya tidak ada yang keberatan korban banjir diungsikan ke hotel. Itu namanya, para korban banjir diperlakukan secara manusiawi.

Dan yang terpenting anggaran cukup. Mungkin tidak ada yang menolak, semua happy-happy.

Penempatan korban banjir di hotel oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai langkah antisipasi terhadap warga di tengah musim penghujan, sekaligus pandemi Covid-19.

Pemprov DKI akan menyiapkan hotel bintang satu dan dua untuk para korban banjir. Selain itu juga disiapkan kamar-kamar di rumah indekost yang akan disewa.

Dengan kebijakan ini, korban banjir diperlakukan secara manusiawai. Dan diharapkan, musibah banjir tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Penempatan korban banjir ke hotel harus disambut positif, karena makanan dan air bersih untuk warga akan terjadi. Sehingga penyakit dampak banjir juga bisa dihindari.

Namun, yang lebih penting dari memikirkan pengungsian korban banjir adalah, apa upaya yang dilakukan untuk mengurangi banjir dan dampaknya, antisipasi banjir, mencegah banjir

Jangan sampai ada anggapan, banjir sudah kebiasaan, rutinitas, sehingga antisipasi terlupanan, hanya fokus pada penanggulangan.

Pemerintah harus terus melakukan upaya pencegahan banjir.

Misalnya, merelokasi warga dari pinggiran sungai/kali, lalu sungai tersebut dinormalisasi atau dinaturalisasi.

Ini dilakukan di luar mengelola saluran air secara benar, termasuk kesadaran bersama membuang sampah pada tempatnya, bukan ke kali atau selokan.

Terkait banjir ibukota, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat harus terus seiring sejalan. Pasalnya, banjir Jakarta kerap terjadi karena kiriman dari hulu

Pada tahun 2020 ini, Pemprov DKI berupaya membebaskan lebih banyak lahan untuk pelebaran sungai. Lalu, pusat yang akan membangun.

Adapun soal program normalisasi atau naturalisasi, yang sempat ribut-ribut di awal tahun, sekarang tidak ada lagi. Itu sebatas perbedaan terminologi.

Pemerintah pusat dan DKI saat ini fokus pelebaran untuk penataan sungai. Artinya, sama-sama ada dalam konsep normalisasi atau naturalisasi.

Sudah dipetakan, mana sungai yang dinormalisasi dan mana dinaturalisasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA