Akan menjunjung tinggi martabat bangsanya
Bahasa persatuannya
Cinta kasihnya
Kedaulatan negerinya
Pemuda menyumpah
Enyahlah orang tua bau tanah
Yang masih belum juga bertobat
Hobi menimbun harta
Sampai tak tertelan oleh mulut menganga
Pemuda berserapah
Memandang bapak ibu perut gendut
Cantik langsing sampai yang berkerudung
Saat tipu mulut terlontar tiada rasa dosa
Menggigit daging nasi ayam buah
Dari hasil copetan keringat rakyatnya
Sumpahnya para pemuda
kepada rajanya
Yang zolim…
Yang buta matanya
Yang karatan hatinya
Karena jabatan adalah sorga
Kehormatan semu terpelihara
Namun jangan lupa pula hai pemuda
Sesungguhnya kalian juga hendaknya berkaca
Banyak pemuda menapak miring
Berkedok agama
Mulai pandai pula berdusta
Meniru kakak-kakak dan bapak ibunya…
Pemuda yang tak siap jiwa
Bagai petruk menjadi ratu jagad raya
Baru menduduki posisi hebat sedikit
Sudah besar kepala
Tak sudi mendengar sumbang saran sekitarnya
Hatinya penuh cemooh
Penuh rasa tinggi hati…
Dan lupa diri..
Pemuda..
Ternyata kau sama saja
Menegur yang tua bercermin tak suka
Dirimu menyimpan bibit neraka
Hati diselimuti kecongkakan jahat
Asyik rasanya menduduki posisi nikmat..
Maka sumpahnya para pemuda
Bisa menjadi sumpahnya untuk diri sendiri
Bila hati tidak terjaga
Pemberi saran dicap pengganggu
Yang menasihati dianggap kotoran anjing
Tidakkah negeri ini harus dibangun dengan rasa sama dijinjing..??
Karya:
Linda Djalil
BERITA TERKAIT: