Namun, pihak kepolisian dengan tegas membantah ada
panic buying. Apa yang viral di media sosial itu dipastikan bukan
panic buying. Hal ini dipastikan setelah polisi meminta keterangan pengelola Lotte Mart Kelapa Gading yang disebut diserbu warga.
"Enggak ada (
panic buying). Penumpukan itu hal biasa. Kalau menurut manajemen, itu kan bertepatan dengan awal bulan, belanja bulanan," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Rango Siregar, saat dikonformasi, Rabu (4/3).
Tidak adanya
panic buying di Kelapa Gading diperkuat oleh keterangan salah satu warga yang membeli saat kejadian. Dia mengaku memang biasa belanja bulanan di sana dengan barang belanjaan yang cukup banyak.
Meski tidak ada
panic buying, kepolisian tetap melakukan langkah antisipasi agar ke depannya hal ini tidak sampai terjadi. Salah satunya yang dilakukan Polres Metro Jakarta Utara dengan memasang spanduk berisi imbauan di semua retail di kawasan Jakut dengan bunyi yang unik.
"Iya (pemasangan spanduk) untuk menghindari rebutan ataupun lainnya sehingga menjadi masalah baru, makanya kita mengimbau," kata Rango.
Untuk diketahui, Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara memasang spanduk di retail-retail di wilayahnya, untuk mencegah aksi membeli barang dalam jumlah banyak karena panik
akibat virus corona.
Pemasangan spanduk dilakukan Selasa (3/3). Lotte Mart Kelapa Gading dipilih menjadi tempat pemasangan spanduk ini. Sebab, sempat ada video viral tempat ini yang diserbu pembeli lantaran panik Indonesia sudah ada pasien positif corona.
BERITA TERKAIT: