Pagi ini aku pun membuka lembar dari sebuah buku lama, seorang anak bangsa yang patut dicatat namanya.
Ia ajak aku masuk ke dalam lorong waktu dan ia pun berkata ada suatu masa akan terlihat bahwa orang pengecut mati beribu kali, orang berani matinya hanya sekali.
Pembela kebenaran pun terpencil di dalam hidup, pembohongpun menjadi kaya raya.
Maka Iman, ilmu, amal sholeh, adil, taqwa, itulah penguatmu, yang jadi sumber tanah dalam pohon hidup, bukan sekadar diperlihatkan sudutnya.
Jangan engkau terkecoh itu hanya dahan karena ada dari sumber utama, dahan bisa lapuk, kayu bisa kurus, namun jika tanahnya gemuk, akarnya teguh, maka angin badaipun menolong, menguatkan dan tidak tumbang.
Karenanya seorang pemenang sejati itu, ia tidak akan membunuh karakter koleganya sendiri, sebab dia itu saudaramu, karena ada rasa kemanusiaan yang sama.
Jadi bila engkau mau naik ke atas pijaklah titian tangga yang telah engkau buat, dengan proses panjang, menempuh perjuangan, menanamkan kebaikan dengan semangat dan jalan pendakian susah payah, jangan engkau pijak kepala temanmu sendiri atau menjatuhkan orang lain, karena itu bukan tanda orang beradab.
Berdirilah di kaki mu atas bantuan berkah Tuhan,
Terus menggerakkan sabar, syukur, ikhlas, tetap disisi ridho Allah dan tegakkan keadilan.
Kaulah pemenang, orang yang beruntung, yang dititipkan taufiq dan hidayah-Nya, maka berlaku adil karena itu mendekatkan diri mu dengan taqwa.
Azmi Syahputra
BERITA TERKAIT: