bagai saga yang terbakar
memancar sampai pucuk rotan
menembus pangkal urat
rebung
menyilau dataran tigapuluh
memantul terang di batang rebah
menyubur tanah lapis talang
matahari yang menghadap bulan
seperti letih membaca mantra
tapi cahaya enggan memudar
apalagi ingin berpindah tempat
baginya bulan adalah tumpuan
tempat berbagi warna kasih
bagi tanah berlapis talang
talang dilapis bulan
mengandung cahaya dalam tembuni
selama hayat di langit luas
kalaupun sebak datang menjelang
kalaupun awan menggantung hujan
lapun penuh di sisik ikan
matahari melapis bulan
tak akan pernah lelah
karena terpaut jarak yang lama
sampai bumi dan langit runtuh
seluruh damar dan sirih tercabut
seluruh malaikat diam bersujud
menunggu hari penghitungan
aku adalah anak talang
besar karena lapis bulan
kekar karena garang matahari
wajahku wajah bulan
letihku lapis matahari
rotan tunduk pada aku
rebung bertunas menunggu aku
bulan dan matahari
terbang tinggi sejajar
di puncak bukit tigapuluh
aku melihat malaikat bersujud
menunggu datang hari yang akhir
aku terpesona kilauan cahaya
di talang berlapis bulan
Dheni KurniaWartawan dan sastrawan Riau
BERITA TERKAIT: