Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipili (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan Pemda seharusnya lebih tahu soal ketersediaan blanko e-KTP mereka masing-masing. Jangan sampai pas habis, mereka baru mendatangi Kemendagri untuk meminta blanko tambahan.
"Jadi dalam SOP-nya itu, kalau daerah ke habisan blanko, datangi saja ke Ditjen Dukcapil Kemendagri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Zudan, Jumat kemarin (1/7).
Belum lama ini, sejumlah daerah memang mengaku kehabisan blanko e-KTP sehingga tak bisa mencetak KTP warga. Menurut Zudan, ada sekitar 22 juta penduduk Indonesia sampai sekarang belum menerima fisik e-KTP. Hal tersebut dikarenakan, hanya tersedia 4,7 juta blanko e-KTP yang mampu bertahan sampai Oktober 2016 mendatang.
Awalnya target pencetakan blanko KTP El sebanyak 15 juta, namun karena ada pengurangan anggaran, jadi Ditjen Dukcapil Kemendagri hanya bisa menyediakan 4,7 juta blanko.
"Sedangkan penduduk yang KTP-nya belum dicetak itu 22 jutaan. Tapi baru tersedia 4,7 jutaan blanko KTP. Kalau penduduk semua rekam dan minta cetak pasti tidak cukup," tukas Zudan.
[rus]
BERITA TERKAIT: