"Kami sengaja menyasar mereka di perkampungan, bukan orang-orang miskin di kota-kota besar yang sudah banyak mendapatkan santunan," kata Deklarator Indonesia Mendidik, Alpha Amirrachman, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 21/6).
Menurut Alpha, egiatan ini sesuai dengan deklarasi Indonesia Mendidik yaitu mendorong terbukanya akses pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak usia sekolah untuk mendapatkan hak mendasar mereka dalam mengakses pendidikan yang berkualitas tanpa ada diskriminasi.
"Karena itu kami akan mengidentifikasi mereka yang memag layak untuk mendapatkan beasiswa untuk meneruskan sekolah," ujarnya.
Ketua Penitia Ramadhan Masruri memastikan roadshow yang digelar pada hari Minggu lalu ini (19/6) akan ditindaklanjuti. Indonesia Mendidik akan datang kembali di desa ini untuk mengadakan survey anak-anak yang telah dan akan dibantu dalam bentuk beasiswa dan pelatihan ketrampilan, terutama bagi mereka yang putus sekolah.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Barengkok, Abdul Tawakkal, selain untuk menjalin kebersamaan bersama anak yatim, juga untuk memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan putus sekolah.
"Saya sangat mengapresiasi Tim Indonesia Mendidik yang telah menyelenggarakan kegiatan ini," tutur Abdul Tawakkal.
Santunan berupa alat tulis, perlengkapan ibadah, tas dan paket yang merupakan sumbangan dari para donatur IM serta seluruh Sahabat IM se-Indonesia melalui Dompet Peduli Indonesia Mendidik. Roadshow ini dimeriahkan dengan permainan edukasi yang dipandu oleh Nur Azizah, Sahabat Indonesia Mendidik. Selain mengasah kepandaian anak-anak yatim tersebut, permainan-permainan edukasi ini juga membuat mereka menjadi berbaur satu dengan yang lainnya.
"Indonesia Mendidik hadir sebagai mitra kritis, konstruktif, innovatif terhadap lembaga dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan. Tiga pilar IM yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi, yang berperan penting bagi pembentukan generasi emas Indonesia di tahun 2045," demikian Alpha Amirrachman.
[ysa]
BERITA TERKAIT: