Nusron menjelaskan kedatangan mereka sebagai bentuk dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ingin maju pada melalui jalur independen.
"Ahok sekarang ini kan dimiliki rakyat Jakarta diorganisir, Teman Ahok. Jadi saya harus berkomunikasi dengan pihak yang mengorganisir," ujar Nusron usai melakukan pertemuan dengan Relawan Teman Ahok, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis malam (9/6).
Tak hanya itu, Nusron menganggap relawan Teman Ahok memiliki kesamaan sikap dengan Golkar yang ingin membawa Jakarta lebih baik.
"Kita mempunyai kesamaan sikap sama, apa kesamaan sikapnya? Sama-sama membawa Jakarta ini harus dipimpin oleh orang yang mampu membawa Jakarta jauh lebih baik dan perubahan dalam arti reformasi Jakarta Clean Goverment, supaya hidup lebih nyaman nggak sumpek," kata Nusron
Selain itu, pertemuannya juga membahas terkait Revisi Undang-undang Pilkada yang masih dibahas di DPR. Adapun salah satu pasalnya yakni pasal 48 yang aturannya memperketat proses verifikasi kartu tanda penduduk (KTP) yang digunakan oleh calon perseorangan atau independen.
"Adanya undang-undang baru, pasal 48, kan kita perlu diskusi, simulasi-simulasi dan alternatif yang ada. Jangan sampai niat baik yang mulia ini putus di tengah jalan hanya karena kita tidak menyiapkan simulasi dan strategi yang ada," lanjutnya.
Nusron berharap Ahok tetap maju pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ia juga ingin tidak ada kepentingan apapun ketika Partai politik ingin mendukung Ahok.
"Intinya Ahok jangan sampai terjegal mau dengan jalur lewat independen atau partai politik. Yang penting Ahok bisa maju tanpa reshuffle, tidak bisa dibarter dengan apapun, ditekan-tekan, dimintai mahar dan dikendalikan yang tidak sesuai dengan visi yang membawa Jakarta lebih baik," demikian Nusron.
[zul]
BERITA TERKAIT: