Sebab, sejak kementerian ini berdiri dan dipimpin oleh Ferry, rakyat belum mendapat konsep atau rencana kerja yang jelas.
"Peran Ferry hanya sebatas Kepala BPN. Dia tidak terlihat ikut mencari solusi masalah tata ruang yang terjadi di tengah masyarakat. Misalnya penggusuran yang marak di DKI. Apakah penggusuran itu sesuai dengan rencana tata ruang nasional?" kata aktivis Lembaga Kajian Politik Moestopo, Arief Nugroho, lewat pesan singkat ke redaksi, Minggu (15/5).
Memang kalau dilihat ada beberapa program reforma agraria yang sudah dijalankan. Tapi, hal itu perlu dikaji dari sisi pencapaian target.
"Kalau menteri Ferry tidak mempunyai kemampuan di Kementerian ATR lebih baik Jokowi menggantinya dengan yang punya kredibiltas," tegasnya.
Eksponen gerakan reformasi itu berharap kinerja Ferry lebih digiatkan, tidak hanya di sekitar seremoni berupa pemberian sertifikat.
"Tunjukkan maksimal kinerja..Kalau cuma seperti ini, sudah pantas dicopot," tegas Arief.
[ald]
BERITA TERKAIT: