Isi reklame itu sendiri, sang wanita emas tampak memaparkan program andalan agar warga memilihnya dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Adapun bunyinya adalah 'Hj. Hasnaeni, SE, MM, Pro Rakyat, Mengubah Sampah Jadi Emas. Mengatasi Banjir 5 Tahun, Mengatasi Macet 1 tahun, KTP jitu. Wanita Emas'
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dikonfirmasi soal itu mengaku belum mendengar secara langsung laporan penyegelan itu atau pun sebabnya. Namun, jika penyebab penyegelan itu karena belum membayar pajak, Ahok yakin Hasnaeni akan mengurus pembayaran pajak reklame itu minggu ini.
"Saya enggak tahu, cuma lihat diberita katanya orang pajak dia belum bayar, mungkin minggu ini mau dibayar. Ya semua boleh kalau bayar pajak," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
Ahok santai dan tidak keberatan dengan reklame berbau promosi atau kampanye. Dia menyerahkan hal itu kepada Bawaslu. Sebab, tahapan kampanye Pilgub DKI baru dimulai tanggal 4 Oktober hingga 11 Februari 2017 atau sampai tiga hari sebelum pemungutan suara dilakukan.
"Saya sih enggak keberatan, orang belum kampanye kok. Yang bilang kampanye boleh gak goleh itu kan bukan saya, Bawaslu. Dia juga belum calon," tegas Ahok.
Di sisi lain dia menilai dengan banyaknya pesaing yang memasang reklame, spanduk dan semacamnya akan menambah pemasukan untuk Pemprov DKI.
"Justru kalau semua orang mau pasang iklan bagus dong, penghasilan buat DKI," pungkas mantan Bupati Belitung Timur ini.
[sam]
BERITA TERKAIT: