UN menyasar ke 4.052.068 siswa yang berasal dari 52.630 sekolah di seluruh Indonesia.
Menteri koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengharapkan agar ujian nasional (UN) dapat dipergunakan untuk mengukur integritas semua pihak, baik siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri.
"Hasil UN yang tinggi harus diperoleh dengan cara jujur, tidak mengorbankan integritas melalui contek mencontek," ujar Puan di Jakarta (Senin, 9/5).
Selain itu, Menko PMK berpesan agar siswa bangga dengan hasil kerja keras sendiri dan mengharapkan agar para orang tua membimbing putra-putrinya menjaga integritas dan utamakan kejujuran. Para siswa harus percaya diri, dan melakukan persiapan sebaik-baiknya untuk UN.
"Jangan terpengaruh dan percaya dengan iming-iming bocoran soal dan jawaban. Prestasi adalah hasil dari kerja keras. Oleh karena itu jujurlah pada diri sendiri karena prestasi yang diraih adalah penghargaan atas upaya diri sendiri," tegas Menko PMK.
UN merupakan amanah UU 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada standar kompetensi kelulusan (SKL).
Menko PMK menambahkan bahwa Pemerintah akan terus berupaya memberikan pelayanan pendidikan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi globalisasi. Untuk itu, Menko PMK mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama agar pelaksanaan Ujian Nasional 2016 lebih baik dari tahun sebelumnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: