Dalam kunjungan tersebut, delegasi DDII melakukan pertemuan dengan Direktur Urusan Islam, Sheikh Khalid Shahen al Ghanim; Direktur Web Islam, Jassim Abdullah al-Ali, Kementerian Awqaf; Direktur Eksekutif Operasi Qatar Charity, Faisal Rashid Alfehadia.
Ketua DDII juga melakukan pertemuan dengan mantan Ketua MA Qatar, Sheikh Abdulrohman Abdullah Zaid Al Mahmoud guna membahas beberapa kerjasama. Selain pertemuan, Ketua DDII memberikan ceramah agama kepada beberapa komunitas masyarakat di Doha dan Dukhan.
Salah satu hasil kunjungan tersebut, DDII dan Qatar Center for the Presentation of Islam (QCPI) sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang dakwah antara kedua negara melalui penyiapan materi ceramah dalam bahasa Indonesia.
Qatar melalui QCPI di bawah Kementerian Awqaf tengah menyiapkan siaran agama Islam berbahasa Indonesia melalui situs islamweb.net. Diharapkan penyiapan konten dalam bahasa Indonesia tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia tidak hanya di Qatar, tetapi juga di seluruh dunia. Di Qatar jumlah WNI mencapai 40 ribu orang di mana 30 ribu merupakan tenaga domestik.
Menurut Siddik, DDII yang terbentuk pada 26 Februari 1967 sangat terkait dengan kiprah perjalanan partai Masyumi dan tokoh sentralnya yakni Mohammad Natsir. "DDII didirikan dengan tujuan menjadi lembaga islah (reformasi) untuk memperbaiki keadaan umat dan bangsa," ungkapnya.
Untuk mempercepat proses perluasan dakwah dalam berbahasa Indonesia tersebut, Islamweb.net akan merekrut tenaga dari Indonesia. Selama ini Islamweb.net telah menyiarkan dalam lima bahasa yaitu Arab, Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol. Dengan adanya bahasa Indonesia diharapkan akan memudahkan bagi komunitas Indonesia untuk mempelajari Islam.
WNI selama ini merasa kesulitan memahami ceramah yang disampaikan di masjid-masjid karena dilakukan dengan bahasa Arab. Penduduk asli Qatar hanya sekitar 17% dari total 2,4 juta, selebihnya didominasi oleh India, Nepal, Filipina, Bangladesh, Srilanka, Pakistan, dan Indonesia.
Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik kunjungan DDII tersebut. Menurutnya, kunjungan DDII ke Qatar merupakan indikasi positif dari kerja sama diplomasi people to people yang efektif dalam mengembangkan kerja sama kedua negara. Qatar memiliki kelebihan di bidang sumber dana sedangkan Indonesia dalam segi sumber daya manusia sehingga kerja sama sangat bermanfaat dan saling menguntungkan.
"Kunjungan tersebut juga merupakan salah satu upaya diplomasi total guna mendukung upaya pemerintah Indonesia khususnya dalam rangka peringatan ke-40 tahun hubungan diplomatik RI-Qatar," ujarnya.
Selain berkunjung ke Qatar, Siddik juga berkunjung ke Kuwait dan dilanjutkan ke Arab Saudi guna memperoleh dukungan dalam rangka kerja sama dakwah di Indonesia.
[zul]
BERITA TERKAIT: