Ini Alasan Mengapa CPA Australia Kembali Gelar Kompetisi Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 01 Mei 2016, 01:13 WIB
Ini Alasan Mengapa CPA Australia Kembali Gelar Kompetisi Di Indonesia
ilustrasi/net
rmol news logo . Perekonomian Indonesia berkembang dengan pesat sehingga banyak perusahaan global berinvestasi. Perusahaan-perusahaan ini tidak saja menuntut akuntan terbaik dengan tingkat integritas serta kemampuan teknis  tertinggi, namun juga harus memiliki wawasan luas, jiwa kepemimpinan dan tentunya keterampilan bisnis untuk dapat bekerja di perusahaan-perusahaan asing, multinasional serta bersaing dengan professional dari negara lain.

Dengan dasar ini, CPA (Certified Practising Accountants) Australia, yang merupakan salah satu badan akuntansi professional terbesar di dunia, kembali menyelenggarakan "Kompetisi Akuntansi CPA Australia 2016." Kompetisi ini kembali menjadi wadah untuk memotivasi dan membantu mempersiapkan calon akuntan Indonesia menjadi akuntan berkualitas handal yang siap berkompetisi dalam pasar global.

"Dengan penduduk yang berjumlah lebih dari 257 juta jiwa dan menguasai sekitar 40 persen ekonomi Asia, Indonesia menjadi magnet investasi global dan sekaligus diramalkan menjadi pemain utama dalam MEA," kata pimpinan CPA Australia di Indonesia, Retty Setiawan, dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 1/5).

Melalui "Kompetisi Akuntansi CPA Australia 2016" ini, jelasnya, CPA Australia memotivasi dan sekaligus membantu mempersiapkan generasi muda menjadi generasi professional serta memiliki karir gemilang di masa depan. Kompetisi ini berlangsung menggunakan bahasa Inggris untuk seluruh babak.

"Sebanyak lima puluh tim, masing-masing terdiri dari tiga mahasiswa jurusan akuntansi yang mewakili universitas negeri dan swasta di wilayah Pulau Jawa akan berkumpul dan berkompetisi dalam menjawab pertanyaan, studi kasus dan menyelesaikan masalah ekonomi dengan menggunakan standar internasional," demikian Retty. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA