Demikian pendapat pendiri Indonesia Bureaucracy and Service Watch, Nova Andika, yang juga pemerhati masalah sosial politik. Menurutnya IKA Unpad saat ini sedang mendapat lampu kuning. Eksistensi IKA Unpad berada di persimpangan, bahkan dipertanyakan kelanjutannya.
"Setelah lampu kuning biasanya akan nyala lampu merah. Maknanya kalau itu terjadi, IKA Unpad hanya ajang 'cipika cipiki' para alumninya karena tidak bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan almamater, apalagi kemajuan Indonesia," ujar Nova dalam keterangan persnya, Kamis siang (21/4).
Nova menyayangkan, panitia Musyawarah Besar IX IKA UNPAD tidak mampu menghadirkan sebanyak mungkin pemilih, serta tidak bisa menyelesaikan proses pemilihan sederhana yang hanya diikuti 1.542 suara sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jumlah alumni Unpad itu sekitar 250 ribu, ternyata yang hadir dan terdaftar hanya 1.542 atau 0,62 persen. Itu pun pelaksanaannya tertunda karena ada suara bodong 59, sehingga penyelesaiannya dimandatkan kepada para kandidat," urainya.
Ia memprediksi proses musyawarah akan berjalan alot karena tarik ulur kepentingan di antara kandidat. Satu sisi, Hikmat Kurnia secara psikologis berada di atas angin dan pasti berusaha mengukuhkan kemenangannya. Kandidat lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Yuddy Chrisnandi, pasti berupaya memupus obsesi Hikmat, karena sudah tradisi bahwa Ketum IKA adalah jatah birokrat yang sedang menjabat.
"Kemungkinan musyawarah akan berlarut-larut karena ego fakultas maupun ego profesi masing-masing. Kalau itu terjadi, yang rugi Unpad dan itu tandanya IKA Unpad lampu merah," kata Nova.
Sebagaimana diberitakan, proses penghitungan suara Ketua Umum Ketua IKA Unpad pada Minggu lalu dihentikan karena ada selisih 59 suara. (Baca: Diluruskan, Pemilihan Ketua Umum IKA Unpad Belum Selesai)
Sesuai dengan Berita Acara Penghitungan Suara, pimpinan Mubes IX IKA UNPAD memandatkan kepada tiga kandidat (Hikmat Kurnia, Ahmad Doli, dan Yuddy Chrisnandi) untuk menyelesaikan kepengurusan IKA Unpad 2016-2020, paling lambat dalam waktu 1 minggu.
[ald]
BERITA TERKAIT: