Direktur Temali, Didit Siswodwiatmoko mengatakan meningkatnya pendapatan masyarakat memicu lahirnya komunitas-komunitas pecinta hewan peliharaan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Ini terjadi terutama pada kehidupan masyarakat kelas menengah.
"Komunitas-komunitas pecinta hewan peliharaan, baik sebagai hobi, sebagai hewan pendamping serta untuk tujuan bisnis tumbuh dan tersebar di berbagai tempat," kata Didit dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 6/4).
Didit memaparkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah hewan peliharaan yang cukup tinggi. Pangsa pasar hewan peliharaan di Indonesia mencapai 15,6 persen di Asia Tenggara.
Meningkatnya jumlah hewan peliharaan ini mendorong pengembangan layanan profesional, meningkatnya permintaan kebutuhan hewan peliharaan serta industri dan bisnis yang terkait di dalamnya.
"Indonesia dinilai sebagai pasar potensial terhadap pertumbuhan sektor hewan peliharaan. Pertumbuhan hewan peliharaan di Indonesia diperkirakan akan mencapai 7,1 persen hingga 2020," demikian Didit.
[ysa]
BERITA TERKAIT: