Muhammadiyah mengadvokasi keluarga Siyono semata-semata karena alasan kemanusiaan. (Baca:
Muhammadiyah Tetap Akan Autopsi Jenazah Siyono)
Apalagi, Suratmi meminta bantuan Muhammadiyah untuk mengungkap kematian suaminya karena menilai ada sejumlah kejanggalan.
"Kami membantu siapapun, apapun agamanya selama mereka mencari keadilan," tegas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dihubungi kepada
Kantor Berita Politik RMOL jelang tengah malam tadi.
Sebagai perwakilan Muhammadiyah yang mengadvokasi keluarga Siyono,
Dahnil sejak pagi hingga sore kemarin berada di Klaten menemui istri dan kelima
anak Siyono, termasuk menemui warga serta kepala desa.
Terlebih, sambung Dahnil, Komnas HAM juga meminta Muhammadiyah untuk mengungkap apa sebenarnya penyebab Siyono meninggal dunia.
"Komnas HAM sudah berkomunikasi dengan Muhammadiyah supaya ikut membantu pengungkapan kasus Pak Siyono untuk menghadirkan keadilan bagi Bu Suratmi," tandasnya.
Siyono ditangkap Densus 88 pada 9 Maret karena diduga terlibat dalam jaringan teroris. Namun, warga Klaten ini meninggal dalam perjalanan. Polisi menyebut penyebabnya karena Siyono melakukan perlawanan di dalam mobil.
Sedianya kemarin, dokter Muhammadiyah melakukan autopsi terhadap jenazah Siyono. Namun, karena ada penolakan dari kepala desa setempat, autopsi tersebut ditunda.
[zul]
BERITA TERKAIT: