Mukernas Bamusi Akan Undang Tokoh Ormas Dan Cendekiawan Muslim

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Jumat, 26 Februari 2016, 16:21 WIB
Mukernas Bamusi Akan Undang Tokoh Ormas Dan Cendekiawan Muslim
bamusi/net
rmol news logo . Tugas pokok Baitul Muslimin Indonesia adalah memperkokoh Ideologi Pancasila sebagai konsensus bersama rakyat Indonesia. Karena itu, kasus kekerasan atas nama agama dan kelompok akan menjadi pembahasan serius Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pertama yang akan di selenggarakan di Hotel Bidakara pada tanggal 27-29 Februari 2016.

"Acara Mukernas ini akan di hadiri oleh peserta dari seluruh pengurus dari 34 Provinsi dan 350 kabupaten/kota. Dalam Mukernas ini akan dibahas agenda internal organisasi, program kerja dan agenda kebangsaan yaitu mengukukuhkan Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia," kata Ketua Panitia Mukernas yang juga Sekjen Bamusi, Nurmansyah Tanjung, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Jumat, 26/2).

Ketua Umum Bamusi, Hamka Haq, mengatakan bahwa saat ini masih saja marak upaya untuk memaksakan kebenaran yang diyakini oleh satu kelompok pada kelompok lain. Pemaksaan kebenaran ini bisa saja atas nama simbol agama, keyakinan, ritual, adat budaya dan kebiasaan. Simbol Islam sebagai agama, juga seringkali digunakan oleh kelompok-kelompok yang intoleran, dalam melakukan tindakan kekerasan dan pemaksaan kehendak dan kebenaran kepada kelompok lain yang berbeda dengan mereka.

"Sejatinya, Islam adalah agama yang menghormati perbedaan. Islam memaknai perbedaan sebagai rahmat dari Allah SWT yang bisa mendorong terjalinnya silahturahmi (persatuan) antar ummat manusia dalam menjalankan misi kemanusiaannya di muka bumi.  Perbedaan adalah Sunnahtullah, menjadi rahmat bagi ummat manusia untuk kemajuan peradaban manusia. Dan Islam sangat menghormati perbedaan, baik ritual maupun keyakinan yang dianut oleh orang lain," kata Hamka.

Di saat yang sama, Ketua PP Bamusi Mahmuddin Muslim, menegaskan bahwa tindakan kekerasan atas nama agama seharusnya tidak boleh lagi terjadi di Indonesia. Sebab  Indonesia adalah Negara yang mengakui kebhinekaan, sesuai dengan Pancasila sebagai Dasar Indonesia Merdeka.

"Stop tindakan anarkis, mari duduk bersama, berdialog, saling memahami perbedaan dengan hikmat dan kebijaksanaan," tegas Mahmuddin.

Kembali ke Mukernas. Mahmudin mengatakan bahwa Bamusni mengundang ormas-ormas Islam guna berdialog. Hasil dialog ini menjadi bahan masukan bagi peserta Mukernas dalam menyusun program kerja. Bamusi mengundang PP Muhammadiyah, NU, Al-wasliyah, MUI, Ikatan Jamaah Ahlul Bait (Syi’ah), Hizbut Tahrir, Ahmadiyah, Front Pembela Islam dan cendikiawan Islam. Bamusi juga mengundang semua komponen bangsa untuk berdialog tentang kebangsaan, Pancasila dan Islam.

"Kami berharap dialog ini merupakan langkah awal silahturahmi dan saling memahami pemikiran kelompok masing-masing," tutup  Mahmuddin, sambil mengatakan Mukernas ini akan dibuka oleh Megawati Soekarno Putri, selaku Ketua Dewan Pembina, dan akan dihadiri oleh Menteri Agama RI dan pimpinan Organisasi keagamaan di Indonesia.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA