Menurut Direktur Umum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, tahun ini akan dibangun 15 ribu rusun atau flat dan 10 ribu rumah. Hunian vertikal dianggap menjadi orientasi karena bisa menyediakan lebih banyak tempat tinggal daripada rumah tapak atau landed house.
"Seperti di Karawang, 3,8 hektar bisa memfasilitasi 2.700 hunian," ujar Himawan sebagaimana dilansir
JPNN (Jumat, 26/2).
Sebagai BUMN yang bertugas menyediakan perumahan layak bagi masyarakat menengah ke bawah, sasaran utamanya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Itu sesuai dengan PP 83/2015 yang menugaskan Perumnas membangun perumahan rakyat.
Dia menyebutkan, pendanaan relatif tidak memiliki masalah. Sebab, PMN Rp 1 triliun sudah diterima pada Desember 2015. Rencananya, sebanyak Rp 300 miliar digunakan untuk mencari tanah. Sisanya difokuskan pada modal awal pembangunan konstruksi hunian.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: