"Ya, pasti bentrok. Itu sudah pernah ditertibkan, balik lagi. Pemerintah dikasih hak memegang senjata untuk menegakan aturan tapi bukan menghabisi warganya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/2).
Pasalnya, orang nomor satu DKI Jakarta itu menilai, apabila warga Jakarta taat akan aturan negara tidak perlu khawatir atau takut dengan kebijakan pemerintah.
"Tapi kalau melawan petugas pasti kita akan kita ambil tindakan," tegasnya.
Disinggung soal rusun yang akan menampung warga Kali Apuran, Ahok malah bertanya balik.
"Itu juga kita pertanyakan siapa mereka. Itu orang baru masuk, kan baru ditertibkan tahun lalu. Karena nggak dibikin sheet pile (dinding turap). Karena PU tata airnya payah. Dulu dia balik lagi. Yang sudah ada sheet pile aja dia bangun rumah kok di atasnya, orang itu mau nuntut apa?" sindirnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan alasannya tidak memberikan uang kerohiman adalah untuk menghindarkan mereka membangun kembali pemukiman di bantaran sungai.
"Tapi kalau hanya kita tanggung anaknya sekolah, naik bus, dia mau usaha ini akan memperbaiki taraf hidupnya, kita kayak orang tua didik anak, kalau anak manja disogok uang terus ya tambah rusak," ujar Ahok dengan ketus.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta baru saja menertibkan ratusan bangunan liar di bantaran Kali Apuran, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (23/2) lalu. Walaupun sempat mendapatkan perlawanan dari sejumlah warga, akhirnya sekitar 125 unit bangunan dibongkar oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Petugas juga sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para warga yang mencoba melakukan perlawanan.
[zul]
BERITA TERKAIT: