Menurut Dedi, tugas utama seorang pemimpin negara atau pun kepala daerah harus melindungi rakyatnya tanpa sekat-sekat yang bersifat politis.
"Yang paling utama tugas negara melindungi rakyatnya tanpa sekat politis, harus tegas pemimpin daerah, berdiri di atas negara, bukan keyakinan dirinya," kata Dedi usai mendapat penghargaan di acara Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (23/2).
Prinsip bernegara yang baik, tegas Dedi, harusnya menjadi acuan pemimpin untuk memimpin rakyatnya.‎ Jangan sampai masyarakat dipecah belah oleh kelompok tertentu dan pemimpinnya hanya berdiam diri serta menyaksikan saja konflik yang merampas hak asasi manusia.
Dedi pun berharap pemimpin daerah jangan pula ikut arus kelompok mayoritas, padahal kelompok tersebut melakukan hal yang tidak benar. Pemimpin, tegas Dedy, harus bisa melindungi semua lapisan masyarakatnya, sekali pun masyarakat minoritas di daerah tersebut.
"Harus berani hadapi kelompok intoleran, infiltrasi yang masuk, negara harus tegas, jangan kompromi, kelompok intoleran harus tegas dihadapi, peraturan atau hukum di atas itu semua," kata Dedi menekankan.
Lebih lanjut Dedi pun mengakui secara esensial masyarkat Sunda di Jawa Barat sangat toleran. Justru masyarakat yang intoleran itu merupakan hasil infiltrasi dari kalangan terdidik atau pun tidak terdidik yang punya pengaruh luas di Jawa Barat.
[rus]
BERITA TERKAIT: