Menteri Puspayoga: Koperasi PWI Bisa Jadi Entitas Bisnis Besar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/dede-zaki-mubarok-1'>DEDE ZAKI MUBAROK</a>
LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK
  • Rabu, 27 Januari 2016, 20:13 WIB
Menteri Puspayoga: Koperasi PWI Bisa Jadi Entitas Bisnis Besar
Puspayoga-Margiono/RMOL
rmol news logo . Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga menyambangi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (27/2).

Kunjungan Puspayoga ini dalam rangka silaturahmi dan menyerahkan legalitas Induk Koperasi Wartawan Indonesia Sejahtera.

"Koperasi adalah entitas bisnis yang mampu menjadi sebuah bisnis besar," katanya.

Menteri asal PDIP ini menjelaskan, koperasi bukan urusan ecek-ecek, koperasi juga bukan untuk sesuap nasi, tapi koperasi bisa jadi usaha yang besar asal dikelola dengan baik.

"PWI mempunyai peluang yang besar di sektor ini. Lahir atau jadinya koperasi Induk PWI merupakan tonggak PWI berkontribusi baik itu terhadap anggotanya maupun ekonomi secara nasional," kata Puspayoga.

Menurutnya, pemerintah mendukung perkembangan koperasi melalui regulasi dan pembiayaan. Salah satu yang sudah dilakukan adalah mengembalikan peran koperasi untuk menyalurkan pupuk bersubsidi dan gula rafinasi. Selain itu, izin usaha juga dipermudah cukup hanya satu lembar.

Dari sisi pembiayaan adalah menurunkan suku bunga kredit LPDB dari 6 persen menjadi 5 persen. Sehingga pembiayaan kredit semakin ringan.

Selain itu, pemerintah berhasil menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 12 persen menjadi 9 persen yang berlaku mulai 4 Januari  2016. Penyaluran KUR 2016 juga ditargetkan hingga Rp 100 triliun dan berpeluang hingga Rp 120 triliun.

Puspayoga menegaskan, koperasi jangan merasa kerdil. Di banyak negara koperasi mampu berdiri menjadi usaha yang besar. Dia mencontohkan, Ace Hardware adalah koperasi di Amerika Serikat tapi mampu berkembang ke seluruh dunia.

"Ada juga Campina yang kita kenal di sini dengan produk es krim, adalah koperasi besar di Eropa atau NTUC di Singapura. Dengan pengelolaan yang profesional koperasi akan tumbuh sehat. Dan koperasi harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, tidak melenceng," ungkapnya.

Puspayoga menambahkan, khusus koperasi di Singapura bisa menguasai sekitar 62 persen, sehingga toko-toko modern yang berkembang di negara itu tersebut belum bisa mengalahkan usaha bersama secara gotong royong tersebut.

Lanjut Puspayoga, koperasi yang dibentuk di daerah berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal bahkan secara nasional.

"Makanya untuk pertumbuhan ekonomi di Indonenia tanpa memberikan peran kepada koperasi itu hanya sebuah angan-angan," katanya.

Sementara Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, mengapresiasi langkah kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM dengan PWI. Menurutnya, langkah kongkrit ini harus disikapi dan dikerjakan secara serius.

"Jadi untuk menangani koperasi ini, perlu keahlian khusus dan bukan sambilan," katanya.

Margiono juga memberikan perhatian penuh dengan kerjasama pelatihan kewirausahaan dan perkoperasian untuk wartawan dan keluarga wartawan.

Turut hadir dalam Acara tersebut, Deputi Pembiayaan Bramantyo W, Deputi SDM Prakoso BS, Deputi Kelembagaan yang diwakili Ninik, Pengurus Besar PWI, dan Ketua HPN 2016 Teguh Santosa. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA