Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri yang juga mantan Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, saat menghadiri acara
open house yang digelar keluarga Sabam Sirait dalam rangka syukuran memasuki tahun 2016. Acara digelar di kediaman Sabam di Jalan Depos, Bintaro, Jakarta Selatan (Sabtu, 2/1).
Di mata Tajhjo Kumolo, Sabam Sirait, meskipun pendiri PDI Perjuangan, merupakan politisi yang santun. Tjahjo pun terkesan dengan sikap Sabam. Bila ada rapat fraksi yang tidak bisa dihadiri, tak segan-segan Sabam minta izin.
"Pak Sabam ini lebih Jawa dari orang Jawa. Bila ada sesuatu yang penting Pak Sabam sebagai senior tidak memanggil saya tetapi malah datang ke ruangan saya dan membicarakan hal tersebut," ungkap Tjahjo.
Selain Tjahjo, hadir dalam acara ini tokoh Islam AM Fatwa dan Lily Wahid. Hadir juga Romo cendekiwan Romo Magnis Suseno. Acara ini juga dihadiri ratusan orang, yang terdiri dari para kader PDI Perjuangan, termasuk para kolega dan tetangga terdekat.
Dalam kesempatan ini, saat menyampaikan sambutan, Sabam menegaskan bahwa konsep Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI harus dipertahankan. Sabam pun sedikit bercerita tentang Gus Dur. Sabam dan Gus Dur merupakan lawan debat dan kadang berbeda dalam memandang satu persolana. Namun demikian, keduanya tetap bisa berteman dengan baik.
"Kita suka bertukar pikiran," ungkap Sabam.
[ysa]
BERITA TERKAIT: