Demikian disampaikan Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat, Andi Arief, melalui akun twiterrnya, Kamis malam (10/12).
Menurut Andi Arief, bangsa Indonesia sudah pintar berunding. Kalau memang smelter gak dibangun, maka divestasi 40 persen. Sementera kalau komitmen investasi bohong, maka divestasi 51 persen.
Andi Arief menegaskan bahwa berunding sama orang asing gak perlu gertak dan galak-galak. Apalagi debat ideologi. Dengan asing, bisa berunding dengan skema bisnis yang
make sense.
"Belajar dari perang Uhud. Karena sudah merasa di atas angin berebut pampasan perang. Saat berebut, datang serangan yang tidak diduga," ungkap Andi Arief.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: