Demikian disampaikan tokoh nasional dan tokoh muda PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, di hadapan ribuan orang saat berkampanye untuk pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi di Lapangan Irekap, Depok (Rabu, 2/11).
Selama ini, forum-forum kampanye selalu bersifat satu arah, monologis, dan yang menyampaikan pandangan cuma jurkam. Dan kehadiran Maruarar membuat kampanye semakin dialogis dan komunikatif. Maruarar pun memanggil seorang ibu. Rita Hartini, nama ibu tersebut, langsung naik ke panggung.
Di atas panggung, Maruarar meminta ibu tersebut untuk menyampaikan aspirasi maupun harapan-harapan untuk Depok yang akan datang. Ibu yang merupakan warga Beji itu pun diminta untuk menyampaikan keluhan secara jujur dan terbuka.
"Jangan bikin fitnah, jangan bohong. Sampaikan saja apa yang dirasakan dan dilihat. Kita tak boleh memfitnah dan berbohong," kata Maruarar, yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), sebelum memberikan waktu kepada Rita untuk bicara.
Dengan tegas, Rita mengatakan bahwa ia akan menyampaikan kondisi Depok yang sesungguhnya. Ia mengatakan bahwa kota Depok benar-benar tidak nyaman. Selain jalanan banyak yang rusak, fasilitas dan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pun tidak menyenangkan. Malah banyak pasien yang ditolak, karena membawa kartu BPJS.
"Mana pelayanan yang dijanjikan baik itu. Malah dulu janji bikin sekolah di Beji, sampai sekarang janji tinggal janji," ungkap Rita.
Usai Rita menyampaikan pandangan dan keluhan, Maruarar pun mempersilakan Babai untuk menjawab masalah-masalah yang disampaikan tadi. Dengan lugas dan tegas, Babai berjanji akan mengubah kota Depok menjadi lebih baik. Babai berjanji akan menjadikan pelayanan kepada rakyat sebagai fokus utama perhatian, selain membangun infrastruktur.
Maruarar pun meminta perwakilan pemuda untuk naik ke panggung. Naiklah Mansur Al Farisi, warga Bedahan. Mansur mengaku selama dua kali Pilkada ia memilih untuk Golput. di kali ketiga ini ia memutuskan untuk ikut Pilkada karena mau perubahan. Selama ini, Mansur, yang mengaku aktif dalam komunitas kepemudaan, merasa diabaikan aspirasinya oleh pemerintahan saat ini. Bahkan ia menilai pemerintahan selama ini cenderung mengutamakan kelompok tertentu.
"Depok harus lebih baik lagi. Depok harus menjadi milik semua," ungkap Mansur.
Setelah dipersilakan Maruarar, Dimas memastikan bila terpilih nanti ia akan menjadikan Depok sebagai kota di Indonesia yang menghormati pluralisme. Depok harus menjadi kota yang nyaman bagi semua penduduk, maupun tamu yang datang. Maka Depok harus terus meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan transportasi.
Dalam kesempatan ini, Maruarar mengatakan bahwa banyak perubahan di Republik ini yang digagas dan dilakukan para pemuda. Contoh adalah gerakan Boedi Ouetomo tahun 1908, Sumpah Pemuda 1928 hingga gerakan untuk memproklamirkan Kemerdekaan pada Agustus 1945. Belakangan juga banyak pemimpin muda yang melakukan perubahan di kota masing-masing seperti Ridwan Kamil di Bandung, Risma di Surabaya maupun Jokowi saat di Solo.
"Bila mau perubahan, warga Depok juga harus memilih pasangan Dimas-Babai," ungkap Maruarar.
Di ujung ceramah, Maruarar meminta yang hadir untuk mengangkat tangan bersama. Setelah itu, Maruarar mengajak warga yang hadir untuk memenangkan pasangan Babai-Dimas dengan cara-cara simpatik, dengan cara yang benar, serta jauh dari fitnah dan kampanye hitam.
[ysa]
BERITA TERKAIT: