Publik Jangan Terkecoh dengan Jurus Silat Sudirman Said

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Jumat, 20 November 2015, 11:36 WIB
Publik Jangan Terkecoh dengan Jurus Silat Sudirman Said
sudirman said/net
rmol news logo . Perbuatan Setya Novanto sudah mencemari DPR. Tugas legislatif adalah pengawasan, penyusunan anggaran dan legislasi, sementara Novanto "membelokkan" jabatan menjadi sarana lobi-lobi bisnis pribadi.

"Negeri ini sudah lelah dengan basa-basi politik. Saatnya langkah konkret. Maka jika Jokowi menghormati DPR, sebaiknya soal pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden diserahkan ke penegak hukum," kata Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Sihol Manullang, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 20/11).

Namun demikian, lanjut Sihol, publik juga jangan terkecoh dengan "jurus silat" Menteri ESDM Sudirman Said. Aksi Sudirman harus diteliti lebih jauh apakah ada motif muslihat atau tidak.

"Jangan sampai mau menyembunyikan sesuatu, maka menyerang pihak lain. Atau, memunculkan sesuatu yang melindungi bangsa, namun sesungguhnya hanya sebagai upaya menutupi masalah tertentu. Ini harus diselidiki," katanya.
 
Publik, sambung Sihol, tak boleh hanya melihat sandiwara ini sebagai upaya Menteri ESDM untuk menunjukkan keberpihakannya kepada publik. Sebab jangan-jangan ada motif lain, sebab apalagi Sudirman termasuk orang yang mau kontrak karya Freeport diperpanjang.

"Sudirman juga tidak ngerti nawacita. Kalau dia ngerti maka Freeport itu harusnya dioptimalkan untuk rakyat," demikian Sihol. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA