Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron, kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 16/11).
Karena itu, menurut Sukron, tekad dan janji Joko Widodo saat kampanye untuk menjalankan ajaran Triskati menjadi sangat menarik. Tema kampanye ini seakan mau menggunting dan memutus anggapan bahwa kelompok neolib selalu menjadi bagian kekuasaan, bahkan ikut menentukan kebijakan.
"Ini komitmen Jokowi. Komitmen ini harus dijalankan, kita awasi dan tagih terus menerus. Komitmen ini sudah benar sebab menjadikan kemandirian, kedaulatan dan kepentingan rakyat menjadi tujuan pembangunan. Bukan pasar dan asing," ungkap Sukron.
Sukron pun mengingatkan, kelompok-kelompok neolib ini tentu saja tidak akan tinggal diam. Mereka terus bergerak, seperti halnya kini disebutkan bahwa genk Boediono, mantan Wapres dan mantan Gubernur BI yang tersandung skandal Centuryitu mau masuk dan menitipkan orang-orang-orang ke dalam kabinet dana reshuffle jilid II.
"Jokowi harus ingat, sejarah mencatat, resep pembangunan model moyang dan kelompok Boediono ini akan menghancurkan Indonesia dalam jangka cukup lama dan resep inilah yang digunakan moyang neolib di Indonesia untuk menikam dan membunuh Trisakti Bung Karno," demikian Sukron.
[ysa]
BERITA TERKAIT: