Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MENEROBOS ISAREL, MELIHAT PALESTINA (11)

Ternyata Israel Tetap Izinkan Ummat Islam Shalat Di Al-Aqsha

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-rusmadi-5'>MUHAMMAD RUSMADI</a>
OLEH: MUHAMMAD RUSMADI
  • Minggu, 15 November 2015, 02:37 WIB
Ternyata Israel Tetap Izinkan Ummat Islam Shalat Di Al-Aqsha
muhammad rumadi/net
PADA 26 hingga 31 Oktober lalu, wartawan Rakyat Merdeka, Muhammad Rusmadi mengikuti The Rambam Israel Fellowship Program di Israel, yang disponsori oleh Australia/Israel & Jewish Affairs Council (AIJAC). Berikut laporannya:

Melihat adanya kelompok Murabithat, kaum perempuan Muslimah yang berjaga” dan turut mengawasi kondisi sehari-hari Masjid al-Aqsha ini, saya kembali terhibur. "Masa iya, mereka diam saja kalau bagian dalam masjid suci ini dimasuki oleh orang-orang Yahudi, seperti yang selama ini diberitakan?" dalam hati saya.

Selain itu, mereka juga berarti tidak dilarang oleh pemerintah Israel! Jadi, tidak benar kalau Israel menutup Masjid al-Aqsha, atau, melarang ummat Islam shalat di masjid ini. Buktinya, hingga hari ini ummat Islam masih bebas ke masjid al-Aqsha.

Meski rasanya belum puas menikmati setiap jengkal bagian dalam al-Aqsha ini, mengingat harus mengikuti acara-acara berikutnya, saya pun ke luar. Saya masih penasaran, kenapa sebelumnya ada berita al-Aqsha ditutup oleh Israel?

Suatu malam di hari lainnya, saat berada di depan Masjid Umar, mengarah ke Bukit Golgota, saya menyempatkan bertanya kepada seorang laki-laki tua yang sedang menutup pagar masjid. Apa masjid al-Aqsha tetap digunakan shalat lima waktu? Pria Arab itu menjawab, "Ya, tetap ada shalat lima waktu di masjid al-Aqsha. Tapi di masjid ini (Umar), tidak dipakai shalat Shubuh dan Isya," jelasnya.

Masjid Umar memang berada di sekitar pasar tua, di jalanan gang menuju ke Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre/ Sanctum Sepulchrum), yang oleh banyak orang Kristen, dipercaya sebagai Golgota, tempat Yesus disalib.

Sambil menuju ke arah Kubah Batu di sebelah al-Aqsha, Roley Horowitz, guide yang mendampingi kami menjelaskan,

"Beberapa waktu lalu kan terjadi keributan. Entah dari mana masuknya, tiba-tiba di Komplek al-Aqsha berdiri puluhan orang Islam. Mereka melempari polisi Israel yang berjaga. Makanya, demi keamanan, masjid ditutup sementara," paparnya.

Pada beberapa pemberitaan Senin, 24 Agustus lalu memang disebutkan, pasukan Israel secara paksa menutup pintu masuk area al-Aqsha. Pejabat Kementerian Urusan Bantuan Palestina mengatakan, semua pintu menuju kawasan suci ditutup, kecuali Hatta Gate, Council Gate, dan Chain Gate. Anak-anak Muslim yang ikut studi keislaman di dalam area Al-Aqsha bahkan diberitakan juga dilarang masuk.  

"Kalau memang mereka (para pelaku) menganggap area masjid ini tempat suci mereka, kenapa mereka melakukan kekerasan disini," protes Roley, yang sudah sekitar 20-an tahun menjadi guide di Israel dan Palestina ini lagi. Kebijakan ini menurutnya, kadang memang dilakukan pihak keamanan Israel hingga kondisi kembali aman.   
    
Roley juga membenarkan, kadang pihak keamanan Israel membatasi usia jamaah laki-laki Muslim yang mau masuk ke al-Aqsha. Misalnya yang usianya 50 tahun ke bawah dilarang masuk. Ini antara lain terjadi tahun lalu, sekitar pertengahan November.

Namun harus diketahui, kebijakan itu diambil Israel juga setelah diadakan pertemuan antara Raja Yordania, Abdullah II, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Perlu diingat, pada pertemuan di Amman itu, Netanyahu sebenarnya menegaskan, Israel akan berkomitmen menjaga situasi di tempat-tempat suci di Yerusalem Timur.

Kenapa bertemu Raja Yordania, karena dalam menjaga keamanan bagian dalam al-Aqsha, Israel juga melibatkan Satuan Waqf Islam Yerusalem (biasa disingkat Waqf), yang berada di bawah pemerintahan Yordania. Karena keturunan Raja Yordan (Bani Hasyim), dianggap sebagai penerus semacam juru kunci al-Aqsha dan Kota Tua Yerusalem sejak Sultan Salahuddin al-Ayyubi menaklukkan Kerajaan Yerusalem pada 1187.

Setelah Israel mengusai Yerusalem pada Perang Enam Hari pada Juni 1967, Israel kembali mengizinkan Waqf ini terlibat.
 
Israel mengklaim, langkah tersebut diambil untuk mengantispasi terjadi kembali kerusuhan di Yerusalem. Pasalnya, ketegangan antara dua negara terjadi beberapa bulan sebelum pertemuan. Puncaknya, tentara Israel mengejar mereka yang dianggap pelaku kerusuhan yang, sayangnya, hingga masuk untuk pertama kali ke dalam Masjid al-Aqsha dan merusak beberapa bagian ruangan masjid. Kemarahan dan kecaman ummat Islam seluruh dunia pun tumpah ke pemerintah Israel.

Israel berkomitmen menjaga situasi di tempat-tempat suci di Yerusalem Timur? Inilah yang bisa kita lihat, pasukan keamanan Israel berdampingan dengan Waqf. Bagaimana dengan berita, Israel hingga kini merebut dan menguasai Masjid al-Aqsha? Ya, mungkin karena orang hanya melihat, di bagian penjagaan terluar, hanya tentara Israel lah yang berjaga. Apalagi dengan melihat senjata laras panjang yang mereka tenteng. Bersambung...

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA