"Barang-barang yang masuk di Indonesia ini lebih banyak barang-barang kw, kw2, kw3, kw4, belum lagi banyak masuk barang-barang yang ilegal. Di Indonesia ini banyak barang ilegal dan di Indonesia ini boleh bisa dikatakan barang elektronik itu 60 persen di Impor dan mungkin 80 persen itu ilegal," kata Rahmat Gobel, mantan Menteri Perdagangan dalam sebuah diskusi di Resto Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Jadi, menurutnya, tidak mungkin industri dalam negeri harus berkembang, sementara industri dalam negeri juga harus bertarung dengan barang-barang impor yang yang masuk tanpa membayar pajak. "Belum kualitasnya rendah, belum lagi dengan China yang dapat insentif kualiti ekspor, ya ga akan mungkin kita akan menang," lanjutnya.
Karena itu, ditekankan Gobel, pemerintah harus membuat peraturan-peraturan yang lebih melindungi dan memperkuat industri nasional kita serta menstandarisasi semua barang yang diproduksi dan yang masuk dari luar negeri.
"Jadi memberikan kesempatan, meyakinkan para investor untuk mengembangkan industri dalam negerinya, meyakinkan pasar yang lebih baik untuk pasar domestik dan pasar ekspor," pungkasnya.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: