PDIP Gelorakan Hidup Baru di Hari Kesehatan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 12 November 2015, 18:42 WIB
‎‎RMOL. Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang dimulai sejak 1959 saat Presiden Soekarno mencanangkan Gerakan Pemberantasan Malaria, sangat relevan ketika pada Peringatan ke-51 HKN tahun 2015  menjadi momentum seluruh warga masyarakat Indonesia untuk dapat bersama melakukan Gerakan Hidup Baru dengan meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sehat dan mencegah penyakit.

‎"Banyak penyakit yang bisa dihindari dengan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, mengkonsumsi makanan seimbang dan bergizi serta berolah raga," kata ‎Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak, Sri Rahayu, di Jakarta (Kamis, 12/11). 

‎ ‎Sri Rahayu mengungkapkan, Gerakan Hidup Baru guna mencegah penyakit sangat relevan karena realitasnya terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit kanker yang mematikan. Tahun 2011 jumlah pasien penderita kanker payudara 769 meningkat menjadi 819 tahun 2013 dan jumlah meninggal dunia bertambah. 

‎"Penyakit kanker  antara lain disebabkan oleh pola makan. Maka pencegahannya melalui mengkonsumsi makanan sehat atau pemeriksaan medis oleh dokter di Rumah Sakit," ujarnya‎, sambil mengatakan bahwa PDI Perjuangan mengajak masyarakat dan Pemerintah untuk menjadikan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-51 yang diperingati setiap tanggal 12 November sebagai momentum pencegahan penyakit dan peningkatan layanan kesehatan.‎

‎Menurut Sri, perempuan, khususnya sebagai ibu memiliki tanggung jawab lebih besar merawat dan menjaga anak sebagai generasi penerus bangsa. Karenanya, para ibu tentu harus sehat lebih dahulu. ‎Untuk pelaksanaan tanggung jawab tersebut, ibu memerlukan dukungan berbagai pihak termasuk, laki-laki  (bapak/suami) dan dalam arti yang lebih luas Negara, Pemerintah dan masyarakat pada umumnya termasuk kader partai.‎

‎Untuk itulah, lanjut dia, DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan peningkatan layanan kesehatan, khususnya yang memberikan fasilitas pencegahan penyakit seperti papsmear untuk para perempuan sebagai langkah promotif dan preventif. ‎PDI Perjuangan mendukung Pemerintah mendorong inisiatif  masyarakat untuk mebiasakan pola hidup sehat, makan bergizi, olahraga, serta  istirahat cukup. 

‎"PDI Perjuangan mendukung Pemerintah meningkatkan penyediakan fasilitas kesehatan dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat terkait pencegahan penyakit kanker seperti  fasilitas papsmear dan mammografi (deteksi dini kanker payudara)," jelasnya. 

‎PDI Perjuangan, lanjut dia, juga mendukung Pemerintah untuk giat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan program Keluarga Berencana yang memberikan kemudahan akses KB yang murah, transparan dan aman. ‎Dan hal penting yang juga harus dilakukan Pemerintah adalah peningkatan layanan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan, mempermudah masyarakat mengakses layanan kesehatan tanpa diskriminasi. Selain itu, Pemerintah juga perlu melakukan peningkatan upaya mengurangi angka kematian Ibu melahirkan.‎

‎Dalam kesempatan HKN ke-51 hari ini, Sri Rahayu selaku Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dokter Dr. Dionisius Giri Samudra, dokter di pelosok yang bertugas di Puskesmas, Kepulauan Aru, Maluku, yang meninggal dunia dalam tugas sehari menjelang HKN. DPP PDI Perjuangan menyatakan turut berduka cita.‎

‎"Dan terhadap para petugas medis diberbagai tempat diseluruh Indonesia yang mengabdikan diri untuk penyembuhan dan pengobatan masyarakat, DPP PDI Perjuangan memberikan penghormatan tinggi dan mendukung Negara untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka, termasuk pengadaan transportasi dan sarana lain di wilayah terpencil," demikian Sri Rahayu. [ysa]‎

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA